Sinopsis Woman With A Suitcase Episode 1 Part 2

Cha Geum Joo adalah seorang paralegal yang bekerja di firma hukum Yale, ia termasuk dalam paralegal yang kerjanya bagus, kemana-mana ia selalu membawa koper yang berisi tentang file-file semua klien yang dia tangani. sementara Ham Bok Gu adalah pemimpin di K-Fact, sebuah korporasi paparazi. keduanya dipertemukan dalam kasus pencemaran nama baik yang dilakukan oleh K-Fact di Sinopsis Woman With A Suitcase Eps 1 part 1

Sinopsis Woman With A Suitcase Episode 1 Part 2

pengacara Goo menghalangi jalan Hye Joo, dan mengancam akan memenjarakan Cha Geum Joo jika ia masih bermain-main dengan pengadilan seperti itu. kemudian pengacara Goo ngeloyor pergi dengan marah...



sementara Bok Gu masih bersama Geum Joo, Bok Gu menanyakan apa seprti itu biasanya Geum Joo bekerja menjadi pengacara. mendengar Bok Gu menganggapnya sebagai pengacara, Geum Joo tertawa senang... Geum Joo kemudian ingat kalau dia belum memperkenalkan diri.. dengan riang Geum Joo mengambil kartu nama dan memberikannya pada Bok Gu....

"aku akan menjadi teman hidupmu selamanya, paralegal Cha Geum Joo dari firma Hukum Yale" Geum Joo memperkenalkan diri. sontak Bok Gu tak percaya, ternyata ia bernegosiasi dengan seorang paralegal bukan pengacara. Bok Gu  menuduh Geum Joo menyalahi undang-undang dengan berpura-pura menjadi seorang pengacara, apalagi sekarang Geum Joo bernegosiasi dengannya hingga membuatnya mengira kalau Geum Joo adalah pengacara. Geum Joo dengan santainya menyangkal tuduhan Bok Gu dan berkata kalau dirinya adalah paralegal yang bagus "Jika kau membutuhkan bantuan legal, kapanpun kau membutuhkan silahkan hubungi nomorku. Oh yah, aku agak mahal loh" ujar Geum Joo


Bok Gu menjawab kalau ia tidak membutuhkan bantuannya "nanti kalau kau mau bercerai atau apa" jawab Geum Joo. sayangnya Bok Gu berkata kalau ia berniat tinggal sendirian. "atau kebangkrutan" sela Geum Joo cepat. "seperti yang kau tahu, bisnisku sedang booming" balas Bok Gu tak kalah cepat...
"bagaimana dengan penipuan? aku pikir kau cenderung mudah percaya pada orang"  Geum Joo mengemukakan kemungkinan... namun sekali lagi Bok Gu mengelak ia  akan mendapatkan masalah itu. "astaga, jangan terlalu percaya diri! dalam pengalamanku, aku belum pernah bertemu orang yang tidak menghadapi itu dalam kehidupan mereka." ungkap Geum Joo.


Bok Gu memendang kesal pada Geum Joo, saat ia hendak membalas ucapan Geum Joo, tiba-tiba Hye Joo masuk ke ruang persidangan, dan mengatakan kalau waktunya sudah habis, Geum Joo pun pamit pada Bok Gu yang masih merasa kesal. sebelum pergi Geum Joo dengan santai mengucapkan bahwa dia berasumsi kalau mereka sudah sepakat... tapi tiba-tiba dia berhenti di tengah jalan karena merasa geli sendiri mendengar nama Ham Bok Gu yang kedengarannya seperti hamburger. mendengar Geum Joo menyamakan namanya Ham Bok Gu dengan hamburger, tentu saja Bok Gu semakin kesal dan benci....



persidangan pun dimulai lagi, hakim bertanya pada pihak terdakwa / K-Fact, apakah ingin melanjutkan bertanya pada saksi, pengacara Goo berdiri dan mengumumkan kalau ia berhenti sehingga membuat tim Geum Joo akhirnya menang. Pengacara Goo dan Bok Gu hanya bisa menatapnya dengan kesal.dan tentu saja keputusan itu membuat terkejut semua orang yang hadir dalam persidangan tersebut...

Bok Gu dalam perjalanan pulang, ia masih memasang wajah kesal... anak buahnya ikut prihatin akan sidang tadi namun ia mengatakan kalau kejadian tersebut menuai komentar positif di internet, berita kekalahan mereka langsung menyebar ke dunia maya...


"apa berita negatifnya?" tanya Bok Gu pada anak buahnya.. si anak buah menjawab kalau namanya dikaitkan dengan hamburger.. "hamburger?" Bok Gu tak percaya ada komentar yang sama dengan yang diungkapkan Geum Joo...

si anak buah meneruskan membaca komentar, ada yang tidak setuju dengan kata hamburger, si penulis komentar lebih suka dengan 'Humprey Bogart', mendengar itu, Bok Gu tersenyum dan menyuruh anak buahnya untuk membalas 'setuju'... lalu melanjutkan lagi, ada yang berkomentar soal wajah dan penampilan Bok Gu yang tampan, namun ia tidak percaya pada Bok Gu...


mendengar komentar itu Bok Gu moodnya makin jelek. "apa menjadi tampan itu sebuah kejahatan? haruskah aku melakukan operasi?" Bok Gu marah... kemudian anak buah satunya yang sedang menyupir membahas tentang Geum Joo, menurutnya Geum Joo benar-benar tipenya... anak buah satunya mengingatkan agar tidak membahas dia, sebab mereka bisa kalah di persidangan karena dia. Bok Gu memandang supirnya dengan marah. sang anak buah menyalakan musik untuk mencairkan suasana...

Bok Gu teringat kartu nama yang diberikan oleh Cha Geum Joo, ia mengambil kartu nama itu dan membaca tulisan di belakang kartu tersebut "aku akan menjadi temanmu selamanya" Bok Gu membacanya sambil mencibir.. eh musik yang diputar pun liriknya "your friend forever" Bok Gu berteriak marah agar musik itu dimatikan, ia kemudian membuang kartu nama Geum Joo.



Kesal pada Geum Joo, Bok Gu langsung menyuruh sekretarisnya melakukan penyelidikan tentang Geum Joo. Dari Sekretarisnya, Bok Gu mengetahui bahwa Geum Joo adalah seorang paralegal yang selalu menyibukkan dirinya mondar-mandir dari kantor,penjara,pengadilan dan seterusnya dan dia terkenal suka memanfaatkan kelemahan lawannya, dan hal itulah yang membuatnya sering memenangkan kasusnya.


Geum Joo dan adiknya, Hye joo sedang merayakan kemenangan kasus mereka dengan minum di sebuah kedai jalanan.... Hye Joo mengaku kalau ia benar-benar bingung apa yang harus dilakukan saat pengacara Goo memojokkan saksi.. ia kemudian meminta agar Geum Joo mencoba masuk sekolah hukum sekali lagi untuk mendapatkan lisensi sebagai pengacara. namun Geum Joo tidak ingin membahas itu, ia malah memperingatkan Hye Joo agar putus dengan jaksa Kim, hubungan affair Hye Joo dengan jaksa Kim yang sudah memiliki keluarga. setelah mereka selesai minum-minum, keduanya berpisah. Geum Joo menyetop sebuah taksi dan meminta agar Hye Joo masuk dan pulang terlebih dahulu...
sementara Geum Joo berjalan sambil menyeret kopernya. ia teringat masa lalu....

10 tahun yang lalu


Hye Joo dan ibu mengantarkan Geum Joo ke depan tempat berlangsungnya ujian. Geum Joo sudah pernah mengikuti ujian sebelumnya tapi gagal, karena itulah ibunya sampai membawakan sebuah jimat keberuntungan untuknya. Sementara Hye Joo berusaha menyemangatinya dengan memberinya sebuah sapu tangannya.



"eonni, hwaiting" ujar Hye Joo memberi semangat... ibunya juga merasa khawatir
"astaga, jangan khwatir. ini bukan masalah!" sahut Geum Joo melihat wajah ibu dan adiknya... kemudian ia pamit pergi, Geum Joo melangkah masuk ke tempat ujian...



Geum Joo yakin kalau kali ini dia pasti bisa. Tapi saat ujian berlangsung, dia malah tampak sangat amat gugup bahkan sampai berkeringat dingin dan tanganya gemetaran hebat. Hye Joo pasti tahu betul tentang kelemahan Geum Joo itu makanya dia memberikan sapu tangan. Saat kegugupannya semaki menjadi-jadi, Geum Joo akhirnya tak tahan lagi, ia berdiri dan berteriak lalu pergi tanpa menyelesaikan ujiannya.



Di luar gerbang sekolah, para orang tua sibuk mendoakan anak-anak merekamasing-masing. Tak terkecuali Ibunya Geum Joo. Hye Joo berusaha meyakinkan Ibu untuk tidak cemas karena dia yakin kalau Geum Joo pasti berhasil kali ini. Tapi Ibunya Geum Joo malah menanggapinya dengan sinis.




"Tentu saja dia harus lulus jika dia harus menafkahi anggota keluarga tambahan dan membayari semua hutang itu. Tidak ada jalan lain, dia harusmenjadi pengacara. Jika bukan karena ayahmu, kita tidak akan berada dalam kesulitan ini" jawab ibunya dengan kasar.


Hye Joo hanya bisa meminta maaf dengan sedih lalu ikut memejamkan mata dan mendoakan Geum Joo. Mereka sama sekali tak menyadari Geum Joo yang sudah keluar saat itu. Saat dia melihat Ibu dan Hye Joo di luar, dia langsung menyembunyikan dirinya dibalik pohon dan menangis dengan penuh rasa bersalah.   

Endflashback

Geum Joo melangkah, dia menyemangati diri sendiri, baginya hidupnya sudah sukses. ia tidak perduli dengan lencana bodoh pengacara.. "aku sama sekali tidak iri, yang terpenting adalah adalah aku membawa tas yang dibuat untuk Ratu Monako" pikirnya sambil menggamit lebih erat tas Ratu Monakonya..

di sebuah tempat perjudian, suami Cha Geum Joo sedang berjudi. karena beberapa kalah, wanita yang mendampinginya memintanya untuk berhenti, namun ia tak mau, ia malah meminta berhutang lagi 5 juta won..


sementara Geum Joo sedang bergadang di rumahnya memeriksa file-file, suaminya datang dalam keadaan kecapaian. Geum Joo menyambutnya, sang suami beralasan bahwa ia baru saja selesai makan malam perusahaan. "aku harus bekerja keras untuk mengejarmu, sayang. oia, bagaimana sidang hari ini?" tanya sang suami, Geum Joo tersenyum. si suami juga tersenyum tahu jawabannya. ia berkata bahwa ia bangga dan menghormati Geum Joo. sang suami kemudian masuk kamar

di rumah lain, Hye Joo sedang bermesraan dengan seorang laki-laki, kemungkinan itu adalah pengacara Kim.


Geum Joo tetap di ruang kerjanya. ia begadang... sampai suaminya menghampirinya. bertanya kenapa ia begadang lagi, ia tak bisa disamping istrinya walaupun berada di rumah bersama. "kepalamu tidak sakit? istriku sangat hebat" ujar suaminya... Geum Joo hanya tersenyum. suaminya pergi dengan tersenyum santai...

Hye Joo tertidur dengan pria di sampingnya. kemudian ponselnya berbunyi...
Hye Joo dan Geum Joo sedang bertemu di ruang kerja. Hye Joo menjelaskan tentang kasus Oh Gyeong Hwan yang menjadi tersangka atas pemerkosaan dan penganiayaan terhadap Mi Na Sun yang sekarang koma. "pasti ada alasan kenapa dia disingkirkan" Geum Joo berasumsi.


"air mani ditemukan pada pakaian korban" kata Hye Joo.. Geum Joo mengungkapkan pendapatnya kalau itu kasus yang sulit. Hye Joo terdiam. "apa kau akan mengambilnya?" tanya Geum Joo. "kau tahu profesor Kim, dia satu-satunya yang mengurusku. ini agak sulit untuk menolak" Hye Joo terlihat terpaksa harus mengambil kasus itu...

Geum Joo tidak menyangka dengan sikap santai yang ditunjukkan Hye Joo, "kau bilang kau punya lisensi. tapi kau pengacara tidak berbakat. jika kau ingin bertahan, kau harus melindungi rasio kemenanganmu" perkataan tajam Geum Joo tentu saja membuat Hye Joo terbelalak... Geum Joo kemudian berkata ia akan ke pusat penahanan. meninggalkan Hye Joo yang menahan kesal mendengar perkataan kakaknya...


Geum Joo mendatangi Gil Tae di penjara. Gil Tae mengakui kalau ia melakukan kesalahan saat terakhir kali mereka bertemu. ia berkata kalau hanya Geum Joo yang bisa mengeluarkannya dari penjara. "jika kau masih, ludahi aku" Gil Tae mencoba merayu Geum Joo untuk memaafkannya... Geum Joo mengumpulkan ludah, Gil Tae memejamkan mata bersiap-siap menerima apa yang dilakukanya pada Geum Joo dulu. namun Geum Joo menelan ludahnya, tidak membalas yang dilakukan Gil Tae padanya . ia kemudian menjelaskan peraturan yang harus ditepati. bahwa jika mereka memulai kasusnya, mereka tidak boleh menyerah di tengah-tengah, harus sampai tuntas. "tentu saja" jawab Gil Tae. dan tidak ada kebohongan, Gil Tae menelan ludah akan peraturan itu, kemudian Geum Joo mengemukakan bahwa diantara semua peraturan, peraturan pertama adalah yang terpenting. Gil Tae tentu saja bertanya tanya apa peraturan pertama itu.. "pembayaran duluan, bekerja nanti. berilah deposit terlebih dahulu" jawaban Geum Joo membuat Gil Tae melongo...


Geum Joo berada di dalam mobilnya, ia mempelajari file Oh Gyeong Hwan. Geum Joo kemdian menemui Gyeong Hwan menanyakan apa yang terjadi pada kaos yang dipakai oleh Mi Na. Gyeong hanya bercerita tentang kaosnya yang Mi Na tidak tahu kalau itu miliknya dan memakainya, Gyeong Hwan menyangkal kalau ia yang melakukan pemerkosaan pada Mi Na... "tidak peduli berapa banyak aku bersikeras, polisi tidak akan pernah percaya padaku" terang Gyeong Hwan, ia kemudian meneruskan kalau dari beberapa informasi yang ia dapat di penjara. hanya Geum Joo yang mampu menangani kasusnya...Gyeong Hwan berterimakassih pada Geum Joo karena mau membantunya...


"kasus ini... kau tak akan bisa keluar dari itu. maaf, tapi kau gagal meyakinkanku, aku pikir kau menyembunyikan sesuatu" ujar Geum Joo, tentu saja Gyeong Hwan menyangkalnya...
"kau mendapatkan vonis bersalah" Gyeong Hwan terkejut. "kau pasti berpikir bahwa aku orang pertama yang bisa kau tipu, tapi orang-orang di bidang ini tidak jatuh pada tipuan dengan mudah. kau akan lebih mengakui kejahatan sebelum korban meninggal" jelas Geum Joo, ia meneruskan kalau Hyeong mengakui kesalahannya, hukumannya hanya 7 tahun, dan jika ia masih bertahan dengan jawabannya, hukumanya bisa seumur hidupnya... Gyeong Hwan melihat Geum Joo dengan tajam. Geum Joo meminta Gyeong Han memberi keputusan yang tepat... ia kemudian berdiri hendak pergi....

Gyeong Hwan bertanya apakh benar ia akan mendapatkan vonis bersalah. "setidaknya di mataku, hakim akan berpikir begitu juga. " jawab Geum Joo batal pergi. sambil menangis Gyeong Hwan bersumpah demi nama tuhan, kalau ia sungguh tidak melakukan yang dituduhkan.
"Tuhan itu tidak penting dalam persidangan. dalam persidangan, hakim adalah Tuhan. aku tidak cukup percaya diri untuk membalikkan vonis bersalahmu di depan hakim. itu sebabnya aku katakan kau bersalah" kemudian Geum Joo pamit pergi.

"ini karena kau bukan pengacara kan Ahjumma? itu sebabnya kau tidak dapat membuktikan ketidakbersalahanku." ujar Gyeong Hwan yang membuat Geum Joo menoleh dan menjawab kalau bahkan pengacara sekalipun tidak akan bisa membantunya. namun Gyeong Hwan berkeras kalau itu semua akan berbeda ceritanya kalau ia bertemu dengan pengacara, setidaknya seorang pengacara akan berpura-pura berdoa untuknya. ia bertanya mengapa seorang paralegal harus ada, "kau mengatakan aku bersalah, karena aku tidak bisa membuatmu kaya" teriak Gyeong Hwan sambil menangis... Geum Joo hanya mendengarkan sambil mengernyit...

seorang pria menemui Ham Bok Gu, ia memberikan informasi untuk K-Fact, dan Bok Gu memberikan surat perjanjian yang harus ditandatangani oleh pria itu. dalam perjanjian tersebut, pria itu tidak boleh mengungkapkan siapa sumber, tidak boleh berkomentar atas konten dan apapun dari informasi yang diberikan...


Hye Joo berada di sebuah restoran bersama seorang wanita setengah baya. wanita itu memarahi Hye Joo karena masih berhubungan dengan menantunya, ia mengancam Hye Joo jika tidak berhenti juga ia akan mencabut lisensi pengacara milik Hye Joo. "apa kau sadar kalau aku memaksamu keluar dari bidang ini?" tanya wanita itu...

"terimakasih, aku memang sudah kesulitan di bidang ini. dan untuk memperjelas, aku tidak pergi padanya. jaksa Choi yang datang padaku" jawab Hye Joo dengan suara sedikit lantang. tentu saja wanita itu lebih marah pada Hye Joo. ia kemudian menyiramkan air dakam gelas ke wajah Hye Joo dan berlalu pergi.


tepat pada saat itu, Bok Gu dan anak buahnya melewati restoran tersebut, Bok Gu melihat kejadian itu. sementara Hyee Joo, menahan amarahnya, ia hanya duduk diam. Bok Gu mengenali Hye Joo sebagai pengacara lawannya... adik dari Geum Joo. Bok Gu mendekat dan memakaikan jasnya pada Hye Jo, ia melihat baju Hye Joo yang basah kuyup sambil berkata "kau cukup tangguh, lebih dari yang ku kira"... Hye Joo beralasan kalau ia mendapat siraman air karena pekerjaannya yang menjadi seorang pengacara. ia juga meminta maaf atas persidangan kemarin. Bok Gu menjawab kalau bukan Hye Joo yang seharusnya minta maaf... ia berpesan untuk mengembalikan jasnya... "kau boleh menyimpannya kalau mau" canda Bok Gu..



Geum Joo sedang berada di rumah sakit, ia menemui Mi Na yang sedang koma, seorang dokter mendampinginya. Geum Joo bertanya pada dokter apakah ada kemungkinan dia akan bangun?, dokter menjawab kalau melalui tanda vitalnya keadaannya memang sehat, tapi dia mengalami kematian otak...

sementara di suatu tempat, seorang wanita berbicara dengan seorang yang tak terlihat wajahnya... "ia mengalami kematian otak, kukira ia sudah mati. apa yang harus kita lakukan sekarang?" anya si wanita cantik.. seseorang itu hanya diam...


Geum Joo, Hye Joo, An Na dan paralegal Hwang serta seorang paralegal lagi sedang duduk bersama membahas kasus yang akan ditangani. Geum Joo berkata kalau ia akan menangani kasus Gyeong Hwan.. Hye Joo terkejut akan keputusan Geum Joo, sementara paralegal Hwang meyakinkan apa benar Geum Joo akan mengambilnya, karena menurutnya kasus tersebut aneh.
"kau tahu aku punya intuisi, dan intuisiku memberitahuku bahwa kasus ini aneh dan mengatakan kepadaku untuk  tidak mengambil itu." mereka tidak setuju jika Geum Joo mengambil kasus itu,ia nanti bahkan tidak akan mendapatkan deposit karena keadaan Gyeong Hwan yang tunawisma/gelandangan.


Geum Joo tersenyum, ia kemudian membuaka tas dan mengeluarkan setumpuk uang dan meletakkannya di meja. ang sambil berkata "dana kita untuk melanjutkan" semuanya terkejut melihat uang itu. Geum Joo merayun agar semuanya setuju. An Na pun langsung setuju, sementara tuan Hwang hanya bisa pasrah memandang Geum Joo, ia masih terlihat berat dengan keputusan Geum Joo...sesulit dan seaneh apa kasus Gyeng Hwan yang akan ditangani oleh Geum Joo??? lanjut ke Sinopsis Woman With A Suitcase

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Sinopsis Woman With A Suitcase Episode 1 Part 2"