Sinopsis On The Way to The Airport Eps 1 Part 1

Sinopsis On The Way to The Airport Eps 1 Part 1

di sebuah bandara, beberapa pilot dan pramugari sedang berjalan beriringan. ponsel salah satu pramugari  berbunyi tanda ada pesan masuk. ia melihat ponselnya. si pramugari terkejut...
"Malaysia? kenapa Hyo Eun dan aku harus pergi kesana?" si pramugari kebingungan... ponselnya kemudian berbunyi, ada telpon dari kapten Park.. pramugari itu mengangkatnya.

"sekolah internasional menelpon waktu kau tidak ada, aku menyelesaikan kelengkapannya dan menemukan tempat untuk tinggalnya. bantulah dia berkemas" kata kapten Park... si pramugari bertanya kenapa ia tidak memberitahukan hal itu sebelum ia melakukan penerbangan. kapten Park menjawab kalau si pramugari tidak ada di tempat waktu ia menelpon. "Hyo Eun bilang apa?" kata pramugari. "ia melakukan apa yang diperintahkan. aku kecewa waktu New Zealand tidak berhasil. pergilah ke bandara tepat waktu, aku baru saja akan berangkat ke Sydney. sampai jumpa" kapten Park memutuskan telponnya, ia masuk ke ruang kemudi dan siap terbang.

sementara pramugari itu berjalan sambil membawa kopernya, ia berterimakasih pada sesama rekan kerjanya, dan sama-sama saling pergi. mereka baru saja selesai melakukan penerbangan. si wanita kebingungan harus pergi ke arah mana. akhirnya ia memutuskan untuk menyebrangi zebra cross pulang ke rumahnya. pramugari itu adalah Choi Soo Ah.

sesampainya di rumah, Soo Ah melihat Hyo Eun, putrinya sedang mengepel lantai rumah. saat melihat ibunya datang, Hyo Eun bertanya bukankah dia gadis yang baik. ia menanyakan kenapa harus pergi ke rumah bibinya. Hyo Eun tidak perduli dengan globalisasi, ia tidak ingin belajar bahasa inggris.. Hyo Eun tidak setuju jika harus pergi jauh dari orang tuanya... Hyo Eun bertanya kenapa tiba-tiba ayahnya memintanya pergi. Soo A memberi jawaban kalau Hyo Eun saat bersama neneknya di New Zealand tidak berjalan baik, dan di sini ia tidak suka sekolahnya yang sekarang....

"karena aku malu, aku berpelukan dan menangis, mengucapkan perpisahan dan bahkan menyingkirkan semua buku-bukuku. keesokan harinya, aku harus membayar untuk makan siang. dan meminjam baju olahraga untuk senam" Hyo Eun mengeluarkan uneg-unegnya. Soo Ah meminta maaf...
"jadi ibu akan mengirimku ke sembarang tempat?" pertanyaan Hyo Eun membuat ibunya tersentak. Soo Ah menjawab bahwa tempat itu bagus dan aman. Hyo Eun menangis... ia bertanya apa ibunya memihak ayahnya, ia dikirim pergi jauh agar keduanya bisa bekerja. kenapa ibunya tega mengirimkan anaknya ke tempat yang jauh. "ibu menyebut diri ibu sebagai ibu?" kata Hyo Eun sambil menangis tersedu. Soo Ah menghibur putrinya, ia akan terbang 2 kali dalam seminggu ke sana.. "aku takut" ungkap sang putri...

Choi Soo Ah berkemas, ia menyiapkan baju dan segala perlengkapan sekolah putrinya...

sementara di tempat lain, seorang laki-laki sedang melihat hasil rancangannya. ia seorang arsitek... laki-laki itu bernama Suh Do Woo. ponselnya berdering, ia melihat siapa yang menelponnya, saat nama Annie terlihat di layar, Suh Do Woo seketika berdiri melihat langit. Suh Do Woo bahagia melihat langit, ia kemudian pergi keluar menggunakan skuter. Suh Do Woo memperlihatkan langit korea pada putrinya melalui video call. sang putri Annie senang bukan main sebab ayahnya merekamnya sambil mengendarai skuter, memperlihatkan langit korea di saat subuh... Annie bercerita kalau teman sekamarnya akan segera datang. ia membersihkan kamar untuk temannya yang akan datang, untuk itu ia mendapatkan 50 ringgit per hari (ternyata Annie berada di Malaysia).. ia juga bercerita kalau akan membeli setrika, sebab setrika yang lama sudah rusak. Annie berjanji akan kembali ke korea saat uang tahun neneknya. ayahnya tersenyum. telpon mereka pun selesai.

Annie tersenyum melihat video langit korea yang ia dapatkan barusan... kemudian ponselnya berdering, ibunya yang menelpon, tapi ekspresi Annie tak sebahagia saat ia menelpon ayahnya. Annie menjawab telpon ibunya, dan berkata bahwa ia tidak akan pergi...

di sebuah tempat bernama Pusat Simpul Go Eun Hee,,,,
Suh Do Woo memarkir mobilnya di halamn rumah. ia kemudian turun dan menyapa seorang wanita. wanita itu memberi salam pada Suh Do Woo. ia berkata kalau semalaman noona Kim ada di dalam, menyiapkan untuk pameran. Suh Do Woo melihat wanita yang disebut nona Kim, ia tersenyum. kemudian Suh Do Woo melangkah masuk ke dalam rumah.

Suh Do Woo menyeduh kopi, istrinya mendekatinya dan berkata kalau baunya enak, ia kemudian memasukkan roti ke dalam pemanggang roti. keduanya kemudian membicarakan Annie yang tidak bisa datang. "aku akan terkejut kalau Annie bisa datang" kata si istri. ia meminta agar suaminya tidak memberi ibunya (nenek Annie) harapan lebih. Do Woo berkata kalau ibunya berniat tinggal bersama Annie... Do Woo memuji anaknya yang sangat mandiri. namun si ibu khawatir dengan anak perempuannya. ia akhirnya berencana akan pergi ke tempat anaknya tinggal. ia sudah booking tiket pesawat untuk melihat putrinya.

di kediaman Choi Soo Ah, barang-barang milik Hyo Eun sudah siap untuk dibawa. banyak barang yang harus dibawa, ada salah satu koper yang terasa berat, sopir taksi
mencoba membantunya, namun melihat  koper itu, sang sopir berkata bahwa itu terlalu berat, tidak akan lolos dalam scanning. Soo Ah mencoba mengangkat koper itu.. "24,5 kg" katanya

dan benar saja, saat melewati bagian scanning barang sebelum penerbangan, berat koper itu 24,5 kg. kapten Park menemui Choi SOo Ah. ia bertanya apakah putri mereka masih marah. Soo Ah berkata kalau putrinya takut. ia berharap suaminya menemui Hyo Eun. Soo Ah bertanya kenapa harus sejauh itu.
"sekolah ini mengajarkan bahasa inggris dan mandarin, kau bepergian, kau seharusnya tahu bagaimana bagusnya itu. kalian berdua seharusnya berbahagia." ujar suaminya kemudian pergi, ia menemui Hyo Eun. sedangkan Soo Ah terdiam menahan amarah.

"baik-baiklah pada ibu" pesan Hyo Eun pada ayahnya... sang ayah menjawab kalau Hyo Eun harus baik dulu terhadapnya.
"itu saja yang bisa ayah katakn pada anak ayah yang akan pergi? ibu tidak akan mengirimku pergi kalau ayah tidak membuat keributan. ayah selalu mengeluhkan nilai-nilaiku" gumam Hyo Eun kesal dan sedih.
"kau aka berterimakasih seumur hidupmu pada ayah tentang ini. belajarlah yang keras dan jangan katakan kau lebih baik tinggal di sana, semoga penerbanganmu menyenangkan" pesan sang ayah. Hyo Eun mengungkapkan kalau ia membenci ayahnya.

Soo Ah mendekati mereka. kapten Park mengulurkan tangan, sayangnya Hyo Eun diam saja, saat Soo Ah mengulrkan tangan, Hyo Eun langsung menyambutnya. sang ayah terdiam,...

di dalam pesawat, Soo Ah melihat putrinya yang tertidur pulas, mereka sudah terbang menuju Malaysia, di sisi lain. Suh Do Woo sedang menatap laptopnya sambil tersenyum, ia berada di pesawat yang sama dengan Choi Soo Ah untuk menemui putrinya, Annie

setibanya di Malaysia...
Seo Do Wo masuk ke sebuah tempat dimana ia akan melakukan pameran di tempat tersebut, Seo Do Wo menata lighting untuk pamerannya.

sementara Hyo Eun dan Choi Soo A masuk ke sebuah rumah yang akan menjadi tempat tinggal Hyo Eun, keduanya disambut oleh seorang wanita yang ramah. wanita itu menghidakan minuman untuk Hyo Eun dan ibunya. Hyo Eun mencicipinnya, ia berkata alau minuman itu enak. Soo A tersenyum.. pemilik rumah berkata kalau Hyo Eun sangat beruntung
"teman sekamarmu adalah gadis yang paling baik hati sedunia, dia meniup balon dan memasang dekorasi. dia bahkan membersihkan kamar untukmu" ujat pemilik rumah. Hyo Eun melihat ruang tamu yang penuh dengan balon dan hiasan serta ucapan selamat datang. Hyo Eun tersenyum, ia melihat ibunya. Soo A pun ikut tersenyum sambil memegang tangan anaknya.

Annie keluar dari kelas, ia berlari menemui ayahnya yang sedang berada di perpustakaan. "ayah, apakah ini benar-benar ayah?" tanya Annie, ayahnya tersenyum memeluk putrinya. Annie bertanya bagaimana ayahnya bisa ada di sini. ayahnya menyerahkan sebuah brosur pameran, ayahnya berpesan agar Annie mengajak teman-temannya datang ke pameran hasil kerja nenek dan pamannya.  annie melihat brosur tersebut, dan melihat foto neneknya terpampang di brosur itu, lalu Annie menyerahkan sebuah benda kecil seperti kelereng. ia berkata kalau neneknya memberikan itu sebelum ia pergi. ia menyimpannya terus dan kali ini ia ingin barang itu dikembalikan kepada nenek, "nenek akan menyukainya" jawab Se Wo...

Annie mengajak ayahnya ke sebuah jembatan, mereka melihat sungai yang membentang luas. "tidakkah itu terlihat seperti sungai Han? itu MPR, itu jembatan Seogang dan itu Bamseom..." jelas Annie. ayahnya takjub sebab pemandangannya hampir sama. "kalau kau tahu kemiripannya, artinya kau rindu rumah. bagaimana kau bisa bertahan di tempat ini padahal kau sangat merindukan rumah?" ayahnya mengajak Annie pulang bersamanya.

"ayah tidak tahu. merindukan sesuatu itu bagus. aku hanya harus menunggu. aku akan menunggu, menunggu dan menunggu. lalu kita kan bertemu lagi. aku penuh dengan harapan" jawab Annie sambil tersenyum. ayahnya bertanya apakah itu logika baru, Annie baru saja memberinya sebuah pelajaran. keduanya tersenyum lalu menikmati pemandangan lagi. "pemandangan yang terbaik adalah setelah matahari tenggelam" jelas sang ayah.

di rumah, Hyo Eun berlari menuruni tangga. ia tersenyum melihat ibunya yang sudah berganti pakaian pramugari. Hyo Eun suka dengan kamarnya. Soo A pun tersenyum bahagia melihat anaknya. ia kemudian pamit untuk bekerja. Hyo Eun bertanya apa ibunya akan menemuinya saat penerbangan kesan lagi. Soo A mengangguk. "tentu saja" kata Soo A. Hyo Eun menangis sambil mengucapkan salam perpisahan. Soo A memeluk putrinya...

di bandara...
lima pramugari berkumpul, salah satu diantaranya adalah ketua. sang ketua meminta dua pramugari lainnya untuk melakukan pemeriksaan diri. dan mereka saling memeriksa penampilan...  saat itu Choi Soo Ah datang, ia juga akan melakukan penerbangan bersama lima pramugari tersebut.

semua pramugari berada di dalam pesawat, mereka menyiapkan segalanya untuk kenyamanan penumpang, saat dirasa sudah waktunya penumpang boleh masuk, dua orang pramugari menunggu di  pintu masuk untuk mempersilahkan penumpang masuk. beberapa penumpang sudah terlihat di jalan masuk.. Soo Ah melebarkan senyumnya untuk penumpang.

seorang laki-laki sedang berlari di jalan masuk pesawat.ia Seo Do Wo. sedangkan Soo Ah celingak celinguk menunggu penumpang, Seo Do Wo mempercpat larinya. dan saat Soo Ah melihat Seo Do Wo, ia tersenyum. keduanya bertemu di pintu masuk pesawat dan saling senyum... Seo Do Wo masuk dalam pesawat.

saat di dalam pesawat, Choi Soo Ah melihat penumpang yang sedang bercengkerama dengan putrinya. Soo Ah teringat pada hyo Eun. ia menitikkan air mata karena harus terpisah jauh dari putrinya...

setibanya di bandara Incheon. kelima pramugari melewati jalan masuk, mereka berpapasan dengan kapten Park, suami Choi Soo Ah, (Soo Ah dan suaminya kalau di bandara bersikap selayaknya kapten dengan pramugari, jadi tidak terlihat kalau mereka sepasang suami istri) dua pramugari yang berjalan di belakang Choi Soo Ah tidak tahu kalau Soo Ah adalah istri dari kapten park. keduanya bergosip mengenai kapten park. teman Soo Ah hendak memberitahu keduanya, namun Soo Ah memperingatkan temannya agar tidak usah memberitahu hal itu.

Soo Ah dan temannya berada dalam sebuah ruangan, temannya masih kesal dengan dua pramugari yang masih baru tadi. "jangan berlebihan" tegur Soo Ah
"itu bukan karena mereka bilang kau biasa-biasa saja, tapi karena dia bilang suamimu tampan" ujar temannya. Soo Ah memuji temannya kalau ia memang teman yang baik. temannya meminta Soo Ah untuk memakai gaun yang ia bawa di kopernya dan ikut pergi bersamanya. Soo Ah melihat gaun yang dimaksud, dan ia menolaknya, karena setelah melahirkan Hyo Eun, ia tidak pernah memakai baju yang ketat.

"kau menyembunyikan bentuk tubuhmu. itu sebabnya mereka mengatakan..." temannya tidak meneruskan perkataannya. Soo Ah yang melanjutkannya "aku biasa-biasa saja?" kata Soo Ah sambil tersenyum. saat itu ponselnya berbunyi. Soo Ah mengira dari Hyo Eun, ternyata ibunya. sang ibu bertanya apakah Hyo Eun sampai dengan selamat. Soo Ah seharusnya tidak membencinya.. ibu Soo Ah tipikal orang tua yang tidak mau repot mengurusi cucunya. dulu ia sudah susah mengurusi anaknya, dan sekarang ia tidak mau lagi mengurusi anak dari anaknya alias cucunya....

Choi Soo Ah akhirnya ikut ke pesta pembukaan bersama temannya, Soo Ah tidak nyaman dengan gaun yang dipakainya karena terlalu ketat. sedangkan temannya mengambil minuman, seorang laki-laki memberikan dua gelas minuman untuknya, teman Soo Ah agak mengenali laki-laki itu. namun saat ia bertanya pada laki-laki itu, si laki-laki tidak menjawab...

Soo Ah menerima segelas minuman dari Mi Jin. seorang laki-laki mendekati kedua wainta itu, ia memperkenalkan diri sebagai teman kapten Park, ia mengenali Soo Ah sebagai istri kapten Park. "kau pasti merasa bebas, lihatlah apa yang kau pakai" ujar laki-laki itu. Soo Ah mendengus tidak percaya ia mendengar perkataan seperti itu.

Mi Jin melihat temannya yang mengundangnya, ia mendekati Ji Eun. Mi Jin bertanya untuk apa acara pembukaan tersebut. "aku hanya merayakan komisi resmi pertamaku" jawab Ji Eun, keduanya bersulang...

Soo Ah sedang sendirian memandang jalanan dari lantai atas... ia memikirkan Hyo Eun. "sedang apa aku di sini?" Soo Ah bertanya pada dirinya sendiri.

sedangkan Mi Jin masih bersama Ji Eun. Mi Jin menanyakan laki-laki yang memberinya minuman tadi. Ji Eun mengatakan kalau ia adalah temannya sejak TK. akhirnya Mi Jin mengenali laki-laki itu, ia adalah laki-laki yang pernah bertemu dengannya 5 tahun lalu bersama Suh Do Woo., ayah dari Annie

Soo Ah pamit pada Mi Jin, ia mau pergi. Mi Jin ingin memperkenalkan Ji Eun pada Soo Ah, sebab yang merekomendasikan teman sekamar untuk Hyo Eun adalah Ji Eun. Soo Ah berterimaksih pada Ji Eun.. kemudian ia pergi dengan langkah cepat. Soo Ah risih dengan baju yang dipakainya. keduanya kemudian turun. Soo Ah mengatakan hal itu pada Mi Jin. namun Mi Jin yang pembawaannya santai berkata "kata siapa orang yang sudah menikah tidak boleh bersenang-senang?"

saat itu ada mobil yang berhenti tak jauh dari mereka, Mi Jin melihat ke arah pengemudi "itu dia. mari kita sapa dia" tunjuk Mi Jin pada laki-laki yang sedang memarkir mobilnya, ia adalah Suh Do Woo. "apa? kenapa?" tanya So Ah.
"dia ayah dari teman sekamarnya Hyo Eun. Suh Do Woo" jelas Mi Jin. Soo Ah langsung balik badan ia memegangi bajunya... tidak pede.

Suh Do Woo masuk ke dalam rumah. ia menyapa beberapa tamu yang datang.. kemudian masuk ke ruang kerjanya. Mi Jin menyapa Do Woo, ia memperkenalkan diri sebagi teman Ji Eun, mereka pernah bertemu 5 tahun yang lalu. ia kemudian mengatakan soal teman sekamar untuk Hyo Eun. mendengar itu, Do Woo langsung bertanya apa Mi Jin adalah ibunya Hyo Eun. Mi Jin menjelaskan kalau bukan dia tapi temannya, dan temannya tidak mau menemuinya sekarang karena dia memakai baju yang ketat. Mi Jin berterus terang.

Do Woo kemudian menelpon Soo Ah. Do Woo memperkenalkan diri sebagai ayahnya Annie. teman sekamar Hyo Eun... Do Woo menelpon Soo Ah dari balkon atas, ia melihat Soo Ah yang sedang terduduk lemas di jalanan. Do Woo meminta Soo Ah untuk kembali, namun Soo Ah menolak, ia merasa benar-benar capek.
"rasanya berat. benarkan? mengirim anakmu keluar negeri sendirian. tentu saja berat" ucap Do Woo mengerti perasaan Soo Ah yang meninggalkan anaknya sendirian di negeri orang. ia tidak akan bisa merawat anaknya yang sakit sedangkan dirinya sedang bersenang-senang.
"aku ragu ini akan membantu, tapi gadisku lebih suka di luar negeri. dia jarang menelpon dan tidak mau pulang" Do Woo mencoba menghibur.

"itu bantuan yang besar" jawab Soo Ah, ia kemudian teringat akan kopernya yang tertinggal di dalam. kemudian Soo Ah kembali ke dalam rumah untuk mengambil kopernya. Do Woo hendak turun untuk menemui Soo Ah, namun ia terhalang oleh pasangan yang sedang berkiskis di tangga. Do Woo hanya bisa melihat Soo Ah dari Jauh... saat itu ada laki-laki lain yang sedang memegang ponsel di telinganya. Soo Ah mengira laki-laki itu adalah Do Woo. Soo Ah mengangguk pada laki-laki tersebut...

Soo Ah menyeret kopernya dan kembali berjalan. telponnya berdering lagi. "aku senang kita bisa saling menyapa. tapi sepertinya kau sibuk" kata Soo Ah (padahal dia salah orang)
"aku baru saja telpon Marie (pemilik rumah yang ditinggali oleh Hyo Eun dan Annie) Hyo Eun dan Annie ngobrol semalaman. Hyo Eun sudah terbiasa sepenuhnya" kata Do Woo. mendengar itu, Soo Ah menitikkan air mata.
"dia pergi ke sekolah dengan Annie setiap hari. dan Annie mengawasinya setiap mata pelajaran berakhir. kau tidak perlu khawatir." Do WOo menelpon Soo Ah dari balkon sambil melihat Soo Ah yang ada di bawah. air mata Soo Ah semakin deras , ia berterimaksih pada Do Woo.

"jangan khawatir, kau harus istirahat, kau pasti lelah" kata Do Woo mencoba memahami.... Soo Ah berbohong kalau taksinya sudah datang, ia kemudian menutup telpon. Do Woo melihat tidak ada taksi yang mendekat, namun ia memperhatikan kalau Soo Ah masih menagis tersedu.. kemudian melanjutkan jalannya...
lanjut ke sinopsis OTW to The Airport eps 1 part 2

Tweet

Subscribe to receive free email updates: