Sinopsis Drinking Solo Episode 4 Part 1
akhirnya Park Ha Na mendapatkan maaf dari Jung Suk, namun Jung Suk memberi syarat agar Ha Na tidak mengungkit lagi masalah gabungan kelas dengannya. Ha Na mengiyakan... namun kejadian pembagian tisue promosi oleh adik Jung Suk, Gong Myung dan juga pengiriman buket bunga atas nama Ha Na oleh Min Ji Wong membuat nama Ha Na semakin buruk di mata Jung Suk. pada akhirnya Jung Suk tau kalau itu semua bukan perbuatan Ha Na, dan Jung Suk menelpon Ha Na untuk memberitahunya kalau ia boleh ikut kelas gabungan dengan masa percobaan dua bulan di Sinopsis Drinking Solo Eps 3 Part 2
sudah menjadi kebiasaan Jung Suk minum sendiri, ia menikmati waktu untuk dirinya. saat itu ia memesan daging di restoran yang bagus. dengan ditemani minuman yang ia minum hanya beberapa gelas. tak lupa ia gunakan alat scan alkohol untuk mengetahui kadar alkohol dalam darahnya, agar tidak melebihi angka 0,08%, tingkat kadar alkohol yang membuatnya mabuk. ia membenci orang-orang yang meminum alkohol berlebihan, sehingga mabuk berat dan kehilangan kendali. kebiasaannya yang lain adalah memotret menu yang ia pesan dan menguploadnya di IG...
di tempat lain, Ha Na sedang tiduran di kasurnya, ia sedang melihat IG Jin Jung Suk...
"profesor Jin, kau bersikap sangat dingin, tapi kau sekarang kau menjadi bijaksana dengan mengiinkanku masuk dalam kelas gabungan. wow! dia makan daging. aku juga akan memakannya!" kata Ha Na. ia kemudian berdiri. Ha Na menyiapkan makanan ringan dan menatanya sedemikian rupa. "ini cukup, jadi aku akan menganggapnya daging lalu memakannya. baiklah.... satu." Ha Na mengambil satu keping snack dan memakannya. lalu ia mengambil dua keping snack, kemudian mengambil banyak keping dan memasukkannya ke mulutnya. Ha Na membuka minuman kaleng dan meminumnya. ia menikmatinya. lalu melihat status IG Jung Suk "minum bir dengan makan daging adalah yang terbaik! bahkan selera kita sama, apakah kita harus bersulang karena kita sekarang satu tim di kelas gabungan?? Bersulang" oceh Ha Na sambil menikmati minumannya...
sementara di rumah Jung Sung, Gong Myung sedang memutar video pembelajaran Ha Na. ia senyam senyum sendiri melihat Ha Na di video itu. "dia terlihat lebih imut setiap kali aku melihatnya." gumam Gong Myung sambil senyum. Jung Suk bertanya adiknya sedang apa. Gong Myung menjawab bahwa ia sedang minum sambil belajar. Jung Suk sangsi, mana ada orang minum sambil belajar. Jung Suk melarang adiknya untuk menyentuh minumannya, Gong Myung mengolok kakaknya pelit. Jung Suk kemudian menyuruh adiknya membersihkan meja karena terlihat berantakan, namun Gong Myung lebih memilih rebahan di kursi daripada membersihkan. melihat tingkah adiknya, Jung Suk berkata bahwa mulai besok ia akan mengirimkan Gong Myung ke perkebunan keluarga. seketika Gong Myung bangun dan membersihkan semuanya. ia tidak mau dikirim ke perkebunan. Jung Suk berpesan pada adiknya untuk tidak membuat ulah saat akhir pekan, karena ia akan pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan. Gong Myung senang sekali mendengar bahwa ia akan sendirian saat akhir pekan. "jika rumah sampai berantakan saat aku kembali, kau akan ku kirim ke perkebunan" gertak Jung Sung. Gong Myung berjanji. ia kemudian loncat-loncat bahagia....
sementara itu, Ha Na sedang berjalan bersama Jin Yi, keduanya akan melakukan kunjungan ke luar kota bersama. Ha Na bertanya apakah kunjungan itu berpengaruh untuk mereka
"yeah, tentu saja! jika seorang pengajar dari Seoul melakukan kunjungan seperti ini sekali saja, maka jalan mereka terbuka lebih lebar dan mereka juga akan mendapatkan banyak bonus." jelas Jin Yi. keduanya kemudian duduk di kursi tunggu. mereka berada di stasiun. Ha Na mengajak Yin Ji minum Soju, namun Jin Yi mengatakan kalau ia tidak bisa minum untuk akhir-akhir ini, Ha Na heran, ia bertanya alasan Jin Yi menghindari alkohol. Jin Yi menjawab bahwa kemungkinan ia hamil. karuan saja Ha Na terkejut, sebab Jin Yi belum menikah. Jin Yi menjelaskan kalau itu lebih baik, hamil akan membuatnya segera menikah, karena selama ini pacarnya tidak mau menikah karena alasan keuangan yang tidak stabil. tidak memiliki anak lebih menakutkan daripada tidak menikah karena masalah keuangan. namun Ha Na masih tidak setuju jika Jin Yi hamil padahal belum menikah. (don't try this yaaah)
pak Kim kemudian menelpon Ha Na, ketiganya bertemu di kafe... mereka menunggu kedatangan prof Min Ji Wong. sebab kereta akan berangkat 10 menit lagi. tiba-tiba Ji Wong datang dan mengejutkan mereka. hari itu ia menirukan aktor Lee Byung Hun dari film Inside Me. ia memakai sarung tangan dengan sebuah lidi terselip di telinganya..
"apa kau ke Yeosu dengan berpakaian seperti ini?" tanya Jin Yi. Ha Na hanya tersenyum. pak Kim mengumpat karena Ji Wong sama saja dengan mempermalukan mereka. pak Kim kemudian mengajak semuanya berangkat. Ha Na berkata bahwa prof Jin Jung Suk belum datang. pak Kim menjawab kalau Jung Suk berangkat dengan mobilnya sendiri.
mereka masuk ke dalam kereta, pak Kim mencari tempat duduk yang sesuai dengan tiket mereka. karena saat itu akhir pekan, lumayan ramai penumpang. .. keempatnya akhirnya menemukan tempat duduk mereka. saat semua barang sudah diletakkan di tempatnya, pak Kim mencari laptopnya... ia tidak membawanya. laptop itu tertinggal di kafe tempat mereka berkumpul.. pak Kim menitipkannya ke pelayan, dan ia lupa mengambilnya kembali. "aku menyimpan semua informasi mengenai akademi kita di dalamnya!" seru pak Kim. ia hendak mengambil laptop itu, Jin Yi menghentikan pak Kim sebab waktu pemberangakatan tinggal 5 menit lagi, tidak akan cukup waktunya. mereka kebingungan, akhirnya diputuskan kalau Ha Na yang akan mengambilnya, karena lari Ha Na cepat, ia dulu pernah juara saat lomba lari di sekolahnya SMP. awalnya Ha Na tidak mau, namun akhirnya dengan terpaksa ia lari mengambil laptop pak Kim.
Ha Na berlari secepat kilat, setibanya di kafe, ia langsung bertanya pada pelayan dengan suara ngos-ngosan, kalau ia mengambil laptop direktur mereka, laki-laki yang sudah tua, si pelayan langsung memberikan laptop itu. Ha Na memeriksanya, dan melihat jam tangannya, waktu yang tersisa hanya satu menit. Ha Na berlari menuju ke kereta. ia menabrak beberapa orang karena tidak melihat dengan fokus. sayangnya saat ia belum sampai di tempat pemberangkatan kereta, kereta itu sudah menutup pintunya dan berangkat, Ha Na berteriak.. namun kereta itu terus melaju. Ha Na terduduk kesal.
Ha Na menuju ke loket pembelian tiket, ia bertanya jam pemberangkatan kereta selanjutnya ke Yeosu. penunggu loket berkata bahwa kereta nya baru akan ada lagi pukul 4 Sore. Ha Na bingung, sebab acara di Yeosu dimulai pukul 4 sore., ia menelpon pak Kim untuk memberitahu....
sementara Jung Suk berada di rumah, ia hendak berangkat, pak Kim menelpon Jung Suk agar memberi tumpangan untuk Ha Na. namun Jung Suk tidak mau.
"laptopmu tidak ada urusannya denganku, apa pun alasannya, aku tidak akan memberikan dia tumpangan ke Yeosu. ingatlah itu" jawab Jung Suk kemudian mematikan telponnya. "memberikan No Geu Rae tumpangan dan menurunkan kualitasku? tidak terimakasih" gumam Jung Suk. ia kemudian masuk ke mobilnya yang berwarna biru, mobil putih yang awalnya tadi ia pilih, ia tinggalkan.
Jung Suk berada di mobil, ia berkendara dalam diam. di sampingnya Ha Na meminta maaf, "aku tahu kau ingin mengemudi sendiri dengan tenang, itu sebabnya kau tidak ikut naik kereta. maaf karena aku telah mengacaukannya" ucap Ha Na, Jung Suk menjawab bahwa yang bermasalah itu pak Kim bukan Ha Na, karena pak Kim tidak membawa laptopnya. namun Ha Na tetap meminta maaf, ia berjanji akan diam selama perjalanan.
"yeah, bagus, tapi... kenapa kau tidak memberitahuku kebenarannya?" Jung Suk menanyakan soal tisue promosi dan karangan bunga. Jung Suk berkata bahwa Ha Na harus meminta maaf padanya. Ha Na terkejut. (sama aku juga terkejut, he he. yang berprasangka kan Jung Suk bukan Ha Na). Ha Na bertanya kenapa ia harus meminta maaf .
"karena dirimu, aku menjadi orang gila yang berasumsi sendirian" kata Jung Suk. akhirnya Ha Na meminta maaf dengan ekspresi yang bingung. Ha Na bertanya apakah itu penyebabnya Jung Suk mengikutsertakan Ha Na dalam kelas gabungan karena sudah meneriakinya tanpa alasan. "aku benar-benar penasaran, kenapa kau mengubah pikiranmu padahal sebelumnya menolak keras ide tersebut?" tanya Ha Na. Jung Suk menjawab bahwa tidak alasan apapun. ia berkata bahwa ia melihat sedikit potensi dalam diri Ha na. Ha Na menutup mulutnya. ia terlihat senang sekali, "ekspresi macam apa itu?" tanya Jung Suk.
"aku hanya merasa sangat senang! aku terus mendapat cemooh darimu selama ini. jadi mendengar kau mengatakan bahwa kau melihat sedikit potensi dalam diriku, membuatku sangat tersentuh!" jelas Ha Na. "jangan berlebihan. aku tidak mengatakan potensial, melainkan sedikit potensi" jawab Jung Suk. namun Ha Na yang terlalu senang tidak mempermasalahkannya, yang penting bagi Jung Suk Ha Na memiliki potensi. Ha Na tersenyum sendiri. "jangan berlebihan" tegur Jung Suk. "tapi aku tidak bisa menahannya, bibirku terus saja tersenyum sendiri" Ha Na masih saja tersenyum senang.
Jung Suk berhenti di sebuah tempat pemberhentian seperti rumah makan. Jung Suk kemudian keluar dari mobil dan berpesan pada Ha Na untuk menunggu, ia akan membeli kopi. Ha Na berinisiatif untuk membelikan Jung Suk kopi, "tidak perlu, aku tidak 8ingin kau membelikanku kopi karena gajimu sangat kecil" jawab Jung Suk....
Ha Na menjawab mungkin sekarang gajinya memang kecil, tapi ia memiliki potensi untuk menghasilkan lebih banyak di masa mendatang.. ia berterimakasih karena Jung Suk mengizinkannya bergabung di kelas gabingan dan memperbolehkannya menumpang.
"aku yang memiliki sedikit potensi ini, sungguh ingin mentraktirmu secangkir kopi" kata Ha Na. Jung Suk tersenyum. Ha Na menawarkan kopi americano atau coffe latte... Jung Suk menjawab terserah apa saja.
"ya, aku yang memiliki sedikit potensi ini akan pergi untuk membeli kopi" pamit Ha Na kemudian pergi. saat Ha Na berjalan, tiba-tiba sepatunya lepas sebelah, Ha Na terlihat malu, kemudian memakainya dan segera pergi. Jung Suk melihat hal itu, ia kemudian tertawa. Jung Suk tersadar, ia kemudian memasang muka kaku lagi dan menghentikan tawanya.
di asarama Noryangjin...
Ki Bum berada di dapur, karena kelaparan ia mencari-cari bahan makanan, tiba-tiba ponselnya berdering. Gong Myung menelponnya, Gong Myung mengajaknya untuk keluar menggunakan mobil kakaknya. tentu saja Ki Bum senang, ia menelpon sambil membuka tempat penyimpanan bahan makanan. namun Ki Bum hanya melihat sebungkus mie instan, ia hendak mengambil mie itu, namun tangan lain sudah menyambar sebungkus mie tersebt terlebih dahulu. tangan milik Jong Chae Yeon. Ki Bum neutup telponnya. dan berebut mie dengan Chae Yeon. keduanya tidak ada yang mau mengalah. menurut Chae Yeon mie itu miliknya, karena ia yang pertama kali mengambilnya. Ki Bum merebut mie itu dan meletakkan di dadanya.. dengan sekali ambil, Chae Yeon mendapatkan mie itu kembali dan meletakkan di dadanya. Ki Bum gelagapan, ia tidak berani mengambil mie tersebut (ini Ki Bum kocak dah). Chae Yeon masa bodoh, ia pun memasak air untuk mie nya. sedangkan Ki Bum mengatai Chae Yeon, namun Chae Yeon tidak menggubrisnya, Ki Bum kemudian ngeloyor pergi sambil menggerutu... "jika hal itu terjadi lagi, aku akan memasukkan ramennya ke dalam clanaku" kata Ki Bum
Ki Bum melewati kamar Dong Young. biasanya kamar Dong Young dikunci, namun saat itu pintunya tidak terkunci. Ki Bum bertanya-tanya apa Dong Young menyembunyikan makanan asrama seperti biasanya. Ki Bum kemudian melihat ke bawah kasur Dong Young, ia menemukan sebungkus mie. Ki Bum girang. saat melihat ke meja Dong Young, ada secarik kertas tulisan tangan Dong Young. Ki Bum mengambil kertas tersebut.
Joo Yeon,, aku sungguh mencintaimu. kau harus sepenuhnya melupakan seorang pria sepertiku dan berbahagia...
ibu, Noona, Hyung... terimakasih karena sudah membantuku selama ini .
aku benar-benar ingin membayar uang yang kalian pinjamkan padaku begitu lulus ujian, tapi kelihatannya aku harus pergi meninggalkan kalian, tanpa dapat melakukannya.
teman-temanku, Gong Myung dan Ki Bum, aku yakin sulit bagi kalian menemukan bocah menyedihkan sepertiku. aku akan terlahir kembali sebagai bocah kaya di kehidupan selanjutnya dan mentraktir kalian minum.
aku tidak tahu siapa yang menemukan surat ini, tapi jangan mencariku. aku pasti sudah mengapung di tengah lautan.
"apa maksudnya mengapung di tengah lautan?" Ki Bum bertanya-tanya. apakah Dong Young bunuh diri??? lanjut ke sinopsis Drinking Solo Episode 4 Part 2
Sinopsis Drinking Solo Eps 4 Part 1
sudah menjadi kebiasaan Jung Suk minum sendiri, ia menikmati waktu untuk dirinya. saat itu ia memesan daging di restoran yang bagus. dengan ditemani minuman yang ia minum hanya beberapa gelas. tak lupa ia gunakan alat scan alkohol untuk mengetahui kadar alkohol dalam darahnya, agar tidak melebihi angka 0,08%, tingkat kadar alkohol yang membuatnya mabuk. ia membenci orang-orang yang meminum alkohol berlebihan, sehingga mabuk berat dan kehilangan kendali. kebiasaannya yang lain adalah memotret menu yang ia pesan dan menguploadnya di IG...
di tempat lain, Ha Na sedang tiduran di kasurnya, ia sedang melihat IG Jin Jung Suk...
"profesor Jin, kau bersikap sangat dingin, tapi kau sekarang kau menjadi bijaksana dengan mengiinkanku masuk dalam kelas gabungan. wow! dia makan daging. aku juga akan memakannya!" kata Ha Na. ia kemudian berdiri. Ha Na menyiapkan makanan ringan dan menatanya sedemikian rupa. "ini cukup, jadi aku akan menganggapnya daging lalu memakannya. baiklah.... satu." Ha Na mengambil satu keping snack dan memakannya. lalu ia mengambil dua keping snack, kemudian mengambil banyak keping dan memasukkannya ke mulutnya. Ha Na membuka minuman kaleng dan meminumnya. ia menikmatinya. lalu melihat status IG Jung Suk "minum bir dengan makan daging adalah yang terbaik! bahkan selera kita sama, apakah kita harus bersulang karena kita sekarang satu tim di kelas gabungan?? Bersulang" oceh Ha Na sambil menikmati minumannya...
sementara di rumah Jung Sung, Gong Myung sedang memutar video pembelajaran Ha Na. ia senyam senyum sendiri melihat Ha Na di video itu. "dia terlihat lebih imut setiap kali aku melihatnya." gumam Gong Myung sambil senyum. Jung Suk bertanya adiknya sedang apa. Gong Myung menjawab bahwa ia sedang minum sambil belajar. Jung Suk sangsi, mana ada orang minum sambil belajar. Jung Suk melarang adiknya untuk menyentuh minumannya, Gong Myung mengolok kakaknya pelit. Jung Suk kemudian menyuruh adiknya membersihkan meja karena terlihat berantakan, namun Gong Myung lebih memilih rebahan di kursi daripada membersihkan. melihat tingkah adiknya, Jung Suk berkata bahwa mulai besok ia akan mengirimkan Gong Myung ke perkebunan keluarga. seketika Gong Myung bangun dan membersihkan semuanya. ia tidak mau dikirim ke perkebunan. Jung Suk berpesan pada adiknya untuk tidak membuat ulah saat akhir pekan, karena ia akan pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan. Gong Myung senang sekali mendengar bahwa ia akan sendirian saat akhir pekan. "jika rumah sampai berantakan saat aku kembali, kau akan ku kirim ke perkebunan" gertak Jung Sung. Gong Myung berjanji. ia kemudian loncat-loncat bahagia....
sementara itu, Ha Na sedang berjalan bersama Jin Yi, keduanya akan melakukan kunjungan ke luar kota bersama. Ha Na bertanya apakah kunjungan itu berpengaruh untuk mereka
"yeah, tentu saja! jika seorang pengajar dari Seoul melakukan kunjungan seperti ini sekali saja, maka jalan mereka terbuka lebih lebar dan mereka juga akan mendapatkan banyak bonus." jelas Jin Yi. keduanya kemudian duduk di kursi tunggu. mereka berada di stasiun. Ha Na mengajak Yin Ji minum Soju, namun Jin Yi mengatakan kalau ia tidak bisa minum untuk akhir-akhir ini, Ha Na heran, ia bertanya alasan Jin Yi menghindari alkohol. Jin Yi menjawab bahwa kemungkinan ia hamil. karuan saja Ha Na terkejut, sebab Jin Yi belum menikah. Jin Yi menjelaskan kalau itu lebih baik, hamil akan membuatnya segera menikah, karena selama ini pacarnya tidak mau menikah karena alasan keuangan yang tidak stabil. tidak memiliki anak lebih menakutkan daripada tidak menikah karena masalah keuangan. namun Ha Na masih tidak setuju jika Jin Yi hamil padahal belum menikah. (don't try this yaaah)
pak Kim kemudian menelpon Ha Na, ketiganya bertemu di kafe... mereka menunggu kedatangan prof Min Ji Wong. sebab kereta akan berangkat 10 menit lagi. tiba-tiba Ji Wong datang dan mengejutkan mereka. hari itu ia menirukan aktor Lee Byung Hun dari film Inside Me. ia memakai sarung tangan dengan sebuah lidi terselip di telinganya..
"apa kau ke Yeosu dengan berpakaian seperti ini?" tanya Jin Yi. Ha Na hanya tersenyum. pak Kim mengumpat karena Ji Wong sama saja dengan mempermalukan mereka. pak Kim kemudian mengajak semuanya berangkat. Ha Na berkata bahwa prof Jin Jung Suk belum datang. pak Kim menjawab kalau Jung Suk berangkat dengan mobilnya sendiri.
mereka masuk ke dalam kereta, pak Kim mencari tempat duduk yang sesuai dengan tiket mereka. karena saat itu akhir pekan, lumayan ramai penumpang. .. keempatnya akhirnya menemukan tempat duduk mereka. saat semua barang sudah diletakkan di tempatnya, pak Kim mencari laptopnya... ia tidak membawanya. laptop itu tertinggal di kafe tempat mereka berkumpul.. pak Kim menitipkannya ke pelayan, dan ia lupa mengambilnya kembali. "aku menyimpan semua informasi mengenai akademi kita di dalamnya!" seru pak Kim. ia hendak mengambil laptop itu, Jin Yi menghentikan pak Kim sebab waktu pemberangakatan tinggal 5 menit lagi, tidak akan cukup waktunya. mereka kebingungan, akhirnya diputuskan kalau Ha Na yang akan mengambilnya, karena lari Ha Na cepat, ia dulu pernah juara saat lomba lari di sekolahnya SMP. awalnya Ha Na tidak mau, namun akhirnya dengan terpaksa ia lari mengambil laptop pak Kim.
Ha Na berlari secepat kilat, setibanya di kafe, ia langsung bertanya pada pelayan dengan suara ngos-ngosan, kalau ia mengambil laptop direktur mereka, laki-laki yang sudah tua, si pelayan langsung memberikan laptop itu. Ha Na memeriksanya, dan melihat jam tangannya, waktu yang tersisa hanya satu menit. Ha Na berlari menuju ke kereta. ia menabrak beberapa orang karena tidak melihat dengan fokus. sayangnya saat ia belum sampai di tempat pemberangkatan kereta, kereta itu sudah menutup pintunya dan berangkat, Ha Na berteriak.. namun kereta itu terus melaju. Ha Na terduduk kesal.
Ha Na menuju ke loket pembelian tiket, ia bertanya jam pemberangkatan kereta selanjutnya ke Yeosu. penunggu loket berkata bahwa kereta nya baru akan ada lagi pukul 4 Sore. Ha Na bingung, sebab acara di Yeosu dimulai pukul 4 sore., ia menelpon pak Kim untuk memberitahu....
sementara Jung Suk berada di rumah, ia hendak berangkat, pak Kim menelpon Jung Suk agar memberi tumpangan untuk Ha Na. namun Jung Suk tidak mau.
"laptopmu tidak ada urusannya denganku, apa pun alasannya, aku tidak akan memberikan dia tumpangan ke Yeosu. ingatlah itu" jawab Jung Suk kemudian mematikan telponnya. "memberikan No Geu Rae tumpangan dan menurunkan kualitasku? tidak terimakasih" gumam Jung Suk. ia kemudian masuk ke mobilnya yang berwarna biru, mobil putih yang awalnya tadi ia pilih, ia tinggalkan.
Jung Suk berada di mobil, ia berkendara dalam diam. di sampingnya Ha Na meminta maaf, "aku tahu kau ingin mengemudi sendiri dengan tenang, itu sebabnya kau tidak ikut naik kereta. maaf karena aku telah mengacaukannya" ucap Ha Na, Jung Suk menjawab bahwa yang bermasalah itu pak Kim bukan Ha Na, karena pak Kim tidak membawa laptopnya. namun Ha Na tetap meminta maaf, ia berjanji akan diam selama perjalanan.
"yeah, bagus, tapi... kenapa kau tidak memberitahuku kebenarannya?" Jung Suk menanyakan soal tisue promosi dan karangan bunga. Jung Suk berkata bahwa Ha Na harus meminta maaf padanya. Ha Na terkejut. (sama aku juga terkejut, he he. yang berprasangka kan Jung Suk bukan Ha Na). Ha Na bertanya kenapa ia harus meminta maaf .
"karena dirimu, aku menjadi orang gila yang berasumsi sendirian" kata Jung Suk. akhirnya Ha Na meminta maaf dengan ekspresi yang bingung. Ha Na bertanya apakah itu penyebabnya Jung Suk mengikutsertakan Ha Na dalam kelas gabungan karena sudah meneriakinya tanpa alasan. "aku benar-benar penasaran, kenapa kau mengubah pikiranmu padahal sebelumnya menolak keras ide tersebut?" tanya Ha Na. Jung Suk menjawab bahwa tidak alasan apapun. ia berkata bahwa ia melihat sedikit potensi dalam diri Ha na. Ha Na menutup mulutnya. ia terlihat senang sekali, "ekspresi macam apa itu?" tanya Jung Suk.
"aku hanya merasa sangat senang! aku terus mendapat cemooh darimu selama ini. jadi mendengar kau mengatakan bahwa kau melihat sedikit potensi dalam diriku, membuatku sangat tersentuh!" jelas Ha Na. "jangan berlebihan. aku tidak mengatakan potensial, melainkan sedikit potensi" jawab Jung Suk. namun Ha Na yang terlalu senang tidak mempermasalahkannya, yang penting bagi Jung Suk Ha Na memiliki potensi. Ha Na tersenyum sendiri. "jangan berlebihan" tegur Jung Suk. "tapi aku tidak bisa menahannya, bibirku terus saja tersenyum sendiri" Ha Na masih saja tersenyum senang.
Jung Suk berhenti di sebuah tempat pemberhentian seperti rumah makan. Jung Suk kemudian keluar dari mobil dan berpesan pada Ha Na untuk menunggu, ia akan membeli kopi. Ha Na berinisiatif untuk membelikan Jung Suk kopi, "tidak perlu, aku tidak 8ingin kau membelikanku kopi karena gajimu sangat kecil" jawab Jung Suk....
Ha Na menjawab mungkin sekarang gajinya memang kecil, tapi ia memiliki potensi untuk menghasilkan lebih banyak di masa mendatang.. ia berterimakasih karena Jung Suk mengizinkannya bergabung di kelas gabingan dan memperbolehkannya menumpang.
"aku yang memiliki sedikit potensi ini, sungguh ingin mentraktirmu secangkir kopi" kata Ha Na. Jung Suk tersenyum. Ha Na menawarkan kopi americano atau coffe latte... Jung Suk menjawab terserah apa saja.
"ya, aku yang memiliki sedikit potensi ini akan pergi untuk membeli kopi" pamit Ha Na kemudian pergi. saat Ha Na berjalan, tiba-tiba sepatunya lepas sebelah, Ha Na terlihat malu, kemudian memakainya dan segera pergi. Jung Suk melihat hal itu, ia kemudian tertawa. Jung Suk tersadar, ia kemudian memasang muka kaku lagi dan menghentikan tawanya.
di asarama Noryangjin...
Ki Bum berada di dapur, karena kelaparan ia mencari-cari bahan makanan, tiba-tiba ponselnya berdering. Gong Myung menelponnya, Gong Myung mengajaknya untuk keluar menggunakan mobil kakaknya. tentu saja Ki Bum senang, ia menelpon sambil membuka tempat penyimpanan bahan makanan. namun Ki Bum hanya melihat sebungkus mie instan, ia hendak mengambil mie itu, namun tangan lain sudah menyambar sebungkus mie tersebt terlebih dahulu. tangan milik Jong Chae Yeon. Ki Bum neutup telponnya. dan berebut mie dengan Chae Yeon. keduanya tidak ada yang mau mengalah. menurut Chae Yeon mie itu miliknya, karena ia yang pertama kali mengambilnya. Ki Bum merebut mie itu dan meletakkan di dadanya.. dengan sekali ambil, Chae Yeon mendapatkan mie itu kembali dan meletakkan di dadanya. Ki Bum gelagapan, ia tidak berani mengambil mie tersebut (ini Ki Bum kocak dah). Chae Yeon masa bodoh, ia pun memasak air untuk mie nya. sedangkan Ki Bum mengatai Chae Yeon, namun Chae Yeon tidak menggubrisnya, Ki Bum kemudian ngeloyor pergi sambil menggerutu... "jika hal itu terjadi lagi, aku akan memasukkan ramennya ke dalam clanaku" kata Ki Bum
Ki Bum melewati kamar Dong Young. biasanya kamar Dong Young dikunci, namun saat itu pintunya tidak terkunci. Ki Bum bertanya-tanya apa Dong Young menyembunyikan makanan asrama seperti biasanya. Ki Bum kemudian melihat ke bawah kasur Dong Young, ia menemukan sebungkus mie. Ki Bum girang. saat melihat ke meja Dong Young, ada secarik kertas tulisan tangan Dong Young. Ki Bum mengambil kertas tersebut.
Joo Yeon,, aku sungguh mencintaimu. kau harus sepenuhnya melupakan seorang pria sepertiku dan berbahagia...
ibu, Noona, Hyung... terimakasih karena sudah membantuku selama ini .
aku benar-benar ingin membayar uang yang kalian pinjamkan padaku begitu lulus ujian, tapi kelihatannya aku harus pergi meninggalkan kalian, tanpa dapat melakukannya.
teman-temanku, Gong Myung dan Ki Bum, aku yakin sulit bagi kalian menemukan bocah menyedihkan sepertiku. aku akan terlahir kembali sebagai bocah kaya di kehidupan selanjutnya dan mentraktir kalian minum.
aku tidak tahu siapa yang menemukan surat ini, tapi jangan mencariku. aku pasti sudah mengapung di tengah lautan.
"apa maksudnya mengapung di tengah lautan?" Ki Bum bertanya-tanya. apakah Dong Young bunuh diri??? lanjut ke sinopsis Drinking Solo Episode 4 Part 2
0 Response to "Sinopsis Drinking Solo Episode 4 Part 1"
Post a Comment