Sinopsis Drinking Solo Episode 3 Part 1

Sinopsis Drinking Solo Eps 3 Part 1


Seperti biasa, Prof Jin Jung Suk sedang menikmati minumannya sendiri di restoran mewah sambil mendengarkan musik klasik. ia mencicipi makanan yang dipesannya. Jung Suk sangat puas bisa menghabiskan waktu untuk dirinya sendiri.

aku suka minum sendiri, profesi mengharuskanku berbicara sepanjang hari. sebab itu aku benar-benar menikmati saat tidak harus berbicara seperti ini, dan menghargainya sepenuh hati. aku memiliki aturan agar dapat menikmati minuman sendirian. pertama, aku harus memiliki waktu yang berkualitas dan berkelas. kedua, harus ada pendamping minuman yang berkualitas. ketiga, aku mencoba menyebarkan budaya minum yang baik. aku tidak pernah minum sampai kadar alkohol dalam darahku melampaui 0,08%. sebab angka tersebut menunjukkan tingkat kemabukanku.... minum sendiri semacam penyembuhan  diri, itulah sebabnya aku suka minum sendirian.....



Park Ha Na duduk di dalam bis, seorang laki-laki di kursi tak jauh darinya memandangi kakinya, Ha Na yang sadar akan itu, segera menutupi kakinya dengan tasnya. ia mengeluh bahwa harinya hari yang melelahkan...

di rumah Jung Suk, ibunya memanggil Gong Myung untuk masuk. ibunya meminta agar Jung Suk mengurus adiknya, Gong Myung. tentu saja Jong Suk tidak menyetujui permintaan ibunya, sebab pribadinya dan pribadi adiknya sangatlah bertolak belakang.

"apa ibu pikir sembarang orang bisa mengikuti dan lulus PNS? ibu, apa ibu tahu betapa sulitnya ujian itu? dia tidak akan bisa lulus. ibu tahu bahwa belajar tidak cocok dengannya." kata Jung Suk. si adik menyetujui bahwa ia memang tidak cocok belajar. ibunya marah pada Gong Myung dan tetap memohon pada Jung Suk, agar adiknya tidak menjadi pengangguran selamanya. ini demi kebaikan adiknya.

namun Jung Suk tetap menolak. ia tidak mau mengajari orang yang tidak ada semangat belajar sama sekali, pecundang yang tidak tau masa depannya harus bagaimana. dan ia juga tidak mau tinggal seatap dengan adiknya. "kenapa aku harus tinggal bersamanya?" tanyanya.

si ibu tetap tidak menyerah. ia terus merayu anaknya agar mengizinkan adiknya tinggal disana."kau tahu, aku tidak bisa tinggal dengan orang lain. tinggal sendirian sangat nyaman buatku. jika ibu ingi ia beajar, sewkan flat yang kecil untuknya. jika ibu tidak mau membayar biaya sewanya, aku yang akan..." ucapan Jung Suk dipotong ibunya. bahwa bukan uang yang jadi masalah, namun adiknya yang masih menyia-nyiakan hidupnya. Jung Suk menjawab bahwa dirinya dan adiknya benar-benar tidak cocok, mereka bertolak belakang.... namun ibunya tetap memaksa. akhirnya Jung Suk menyetujui adiknya tingal bersamanya disana dan belajar di akademi tempatnya mengajar, asalkan Gong Myung merahasiakan hubungan persaudaraan mereka, jika kabar tersebut menyebar,  tidak akan ada yang mau mengambil kelasnya. ibu senang sekali mendengar keputusan Jung Suk. Gong Myung pun setuju, ia juga tidak mau orang-orang tahu bahwa orang seperti kakaknya adalah saudaranya. ibunya memarahi Gong Myung. ia meminta agar Gong Myung menghormati kakaknya.... ibu dan Gong Myung saling berbalas perkataan. Jung Suk melihat kduanya yang bertengkar.

Ha Na sedang berdiri di depan Lift. ia memakai mini dress dan berdandan. "apa sekarang aku bahkan harus memedulikan penampilan?" keluhnya. ia sudah berjanji bahwa ia akan tampil cantik di kelasnya. Ha Na kemudian mengambil bedaknya. ia bercermin sambil senyum-senyum. saat itu pintu lift terbuka. Jung Suk melihat Ha Na yang menyengir.... Ha Na langsung menghentikan aksinya. ia kemudian masuk ke dalam lift. Ha Na menyapa prof Jin Jung Suk... ia bertanya apakah Jung Suk membaca pesannya. ia meminta maaf lagi atas sikapnya. Jung Suk mau memaafkan Ha Na asalkan Ha Na tidak memintanya untuk ikut mengajar di kelas gabungan. Ha Na setuju. saat itu pintu lift terbuka. Ha Na terlihat kecewa.


pak Kim sedang berbicara dengan prof Jin Yi, keduanya membicarakan komentar yang banyak tertulis di web Jin Yi. kebanyakan berkomentar akan penampilan Jin Yi yang fashionable. Jin Yi tersipu, ia senang.. Jung Suk masuk, mereka menyapanya. kemudian diikuti oleh Park Ha Na. melihat hal itu Pak Kim bertanya apakah Ha Na sudah meminta maaf pada Jung Suk. Ha Na tersenyum dan membenarkan.

"apakah ia menyetujuimu mengajar di kelas gabungan?" tanya Jin Yi.
"tidak, dia menyuruhku untuk idak mengungkit soal gabungan lagi sebagai ganti dia telah menerima permintaan maafku." jawab Ha Na.

mendengar hal itu, pak Kim mempertanyakan apa langkah Ha Na selanjutnya. seharusnya Ha Na merayu Jung Suk. Ha Na meyakinkan pak Kim bahwa ia akan mendapatkan murid yang banyak. namun pak Kim tidak mempercayainya. pak Kim meananyakan apakah Ha Na sudah membaca komentar tentang kelasnya. Ha Na terkejut, ia khawatir apakah ada komentar yang tentang dirinya, namun pak Kim malah mengeluh, komentar yang buruk lebih baik daripada tidak ada sama sekali. ia meminta Ha Na agar merayu Jung Suk supaya bisa masuk kelas gabungan. Ha Na dengan lesu keluar dari ruangan.

saat itu Min Ji Wong datang ia membawa handie talkie, ia menirukan detektif Lee. Pak Kim menegur Ji Won agar mempersiapkan kelasnya. bukan menirukan artis melulu. pak Kim hari itu badmood melihat tingkah pengajar di akademinya. ia bingung dengan apa yang harus dilakukan oleh Ha Na, ditambah Jing Suk yang keras kepala tidak mau mengalah.

Ha Na sedang duduk di tangga darurat.... ia berbicara dengan ponselnya....
"apakah kelasku seburuk itu? aku sudah melakukan yang terbaik. Noryangjin, aku tahu pasti sulit. tapi ini ternyata begitu membebaniku." keluh Ha Na pada penjawab otomatis di ponselnya...
apa kau mau burger? Ha Na kesal. karena jawaban yang ia dapat tidak sesuai yang ia keluhkan... "apa maksudmu?  aku bilang itu membebaniku (kosa kata beban dan burger hampir sama, dan robotnya membaca burger) aku cemas.. aku cemas.. kau mau air? tanya ponselnya. (kosa kata cemas dan air mungkin mirip,, hehe).. Ha Na mematikan penjawab di ponselnya... makni kesal karena tak relevan jawaban yang diberikan.


Gong Myung akhirnya ikut belajar di Noryangjin. temannya, Ki Bum mengoloknya, akhirnya ia akan ikut ujian PNS juga. "apa lagi yang bisa ku lakukan. jika tidak, ibu akan membuatku bekerja di perkebunan kami." jawab Gong Myung. Ki Bum menjawab bahwa perkebunan keluarga Gong Myung sangat besar, namun Gong Myung tidak suka, ia hanya akan bekerja diperkebunan, bukan mewarisinya... "lebih baik ikut ujian" kata Gong Myung. Ki Bum bertanya apakah Gong Myung tinggal di asrama, Gong Myung menjawab bahwa ia di rumah kakaknya.

"maksudmu, orang yang sangat pintar dan berbeda darimu itu? apakah ia bekerja?" tanya Ki Bum
"ya, dia..." Gong Myung melihat poster kakaknya... ia tidak melanjutkan ceritanya. Ki Bum kemudian membandingkan Gong Myung dengan kakaknya yang pintar.
"kau harus bekerja keras" kata Ki Bum
"kau memahami sesuatu dengan sangat cepat, kan? di mana Dong Young?" Gong Myung tidak melihat Dong Young. Ki Bum berkata bahwa Dong Young memberitahukannya kalau dia sakit, dia yang akan menggantikan tugasnya.


di Kelas,,,,
Ki Bum menyiapakan tripod dan kamera, tiba-tiba seorang laki-laki mendekati Jung Chae Youn, ia memberikan minuman pada Chae Youn, namun seperti biasa Chae Youn menolaknya.
"seperti biasa pria buta lainnya, dia terkenal sangat cantik di Noryangjin. bukankah dia terlihat begitu pucat?" kata Ki Bum. namun Gong Myung tidak setuju dengan pendapat Ki Bum, Gong Myung berkata kalau Chae Youn cantik...
sementara si laki-laki tetap bersikukuh untuk memberikan minuman itu pada Chae Youn."kubilang tidak mau, jika kau datang kemari untuk belajar, fokuslah." kata Chae Youn,. sementara di belakang mereka ki Bum menirukan gaya khas bicara Chae Youn saat menolak cowok.

Ha Na masuk ke kelas. ia melihat laki-laki yang mendekati Chae Youn. Ha Na bertanya padanya apa yang ia lakukan. kemudian laki-laki itu meletakkan minuman itu di tempat Ha Na. "semangat Prof" kata laki-laki itu. Ha Na tertegun. ia berterimakasih,, sedangkan Ki Bum tertawa melihat reaksi Ha Na... Ha Na masih tertegun dan tersenyum senang.
"baiklah. hari ini, kita akan mempelajari tentang 'syair untuk mendiang saudariku'.." Ha Na kemudian menulis di papan, namun baru menulis beberapa kata, ia terdiam, Ha Na menangis, semua muridnya bingung. ia menghadap ke muridnya dan bercerita kalau ia sedih sebab muridnya hanya sedikit dan tidak ada komentar apapun tentang kelasnya.... Ha Na memegang minuman pemberian dari muridnya tadi.


"tapi, menyadari bahwa ada seseorang yang bergantung padaku, aku merasa sangat menyesal dan malu, terlalu banyak emosi yang menghampiriku." kata Ha Na sambil menangis lagi. semua terbengong melihat itu. Ki Bum dan Gong Myung tertawa.
"apa ini? kenapa aku merasa malu? jika dia tahu bahwa minuman itu sebenarnya untuk Chae Yeon. dia akan sangat mau" kata Ki Bum menahan tawanya. Gong Myung mengingatkan Ki Bum untuk diam.

"sampai kalian semua lulus ujian, aku akan mengajar dengan kemampuan terbaikku" Ha Na bertekad. "semangat Prof Park!" teriak Gong Myung. "semangat! semangat1 semangat!" Gong Myung mencoba memberikan semangat pada Ha Na dengan mengajak teman kelasnya. Ha Na berterimakasih di depan semua muridnya. ia semakin menangis. Ki Bum mengeluh "setelah berjanji tampak lebih cantik, kenapa dia malah menangis? itu malah membuatnya lebih jelek. astaga" Gong Myung tersenyum melihat Ha Na.

kelas pelajaran Ha Na pun selesai, ia keluar sambil memandangi minuman yang ia bawa dengan senyum menghiasi bibirnya. Gong Myung memanggilnya sambil membawa tas. "apakah ada yang ingin kau tanyakan?" ujar Ha Na. Gong Myung memberikan tas pada Ha Na, itu adalah sepatu Ha Na yang tertinggal. Ha Na mengingat itu, ia berterimakasih pada Gong Myung karena memberikan sepatu itu, sebab sepatu itu sepatu yang baru ia beli. untuk berterimakasih akhirnya Ha Na mengajak Gong Myung untuk makan siang. Ha Na meminta Gong Myung untuk menunggunya, ia akan kembali ke kantor terlebih dahulu.

setibanya Ha Na di kantor, Jin Yi memberi suprise untuk Ha Na. "apa itu?" tanya Ha Na. "aku memesan tisue promosi untukmu. bukankah ini bagus?" kata Jin Yi sambil menunjukkan satu tisue pada Ha Na... ada beberapa tas besar berisi tisue dengan wajah Ha Na di bagian depannya.
"karena kau tidak ikut di kelas gabungan Sampah Kualitas Tinggi itu, kau harus melakukan yang terbaik untuk mendapatkan murid lebih banyak. dia membuat itu khusus untukmu." jelas Ji Won. Ha Na berterimakasih pada Jin Yi, ia terharu Jin Yi begitu perhatian padanya. "aku akan makan siang, jadi aku akan membagikannya nanti di jalan." kata Ha Na, ia membawa satu tas.
"suruh saja beberapa anak untuk membagikannya." kata Ji Won.
"tidak, aku akan memastikan sendiri murid-murid yang prospektif di kelasku. aku akan kembali" kata Ha Na bersemangat...
sepeninggal Ha Na, keduanya berharap semoga dengan begitu Ha Na bisa mendapatkan banyak murid.

Ha Na sedang makan siang dengan Gong Myung. Ha Na meminta maaf karena tidak bisa mentraktir Gong Myung di tempat yang lebih baik. namun Gong Myung tidak mempermasalahkan hal itu. saat itu Gong Myung membutuhkan tisue. saat melihat di meja tidak ada tisue. Gong Myung memanggil pelayan, namun Ha Na seketika mengambil tisue yang ia bawa dan memberikannya pada Gong Myung. saat melihat wajah Ha Na di bungkus tisue tersebut, Gong Myung bertanya. "itu tisu promosi, aku berencana membagikannya setelah makan siang" jawab Ha Na. Gong Myung mengerti. Ha Na kemudian meminta maaf karena pertemuan pertama mereka yang tidak mengenakkan, Ha Na merasa malu. ia bercerita kalau ia belum begitu ahli di kelas. Gong Myung bertanya apakah menjadi professor begitu sulit...

"tidak juga, sekalipun berat, pasti tidak sebanding dengan bebanmu.hidup muridku bergantung pada ujian ini. aku harap aku bisa berguna bagi mereka. namun yang kulakukan hanya menangis. aku memalukan" Ha Na merasa malu. "tidak perlu merasa begitu" jawab Gong Myung. ia bercerita bahwa sebenarnya ia ikut belajar di Noryangjin karena ibunya yang memaksanya. "belajar tidak cocok untukku, aku tidak memiliki tekad apapun." kata Gong Myung.

Hana terkejut mendengar penjelasan Gong Myung... "aku pikir kau akan menjadi pejabat yang hebat" ungkap Ha Na. ganti Gong Myung yang terkejut....
"pertama, kau menyadari masalahmu. kau menyadarinya, jadi kau dapat memperbaikinya. kurasa kau akan melakukannya dengan baik. aku akan mencoba untuk tidak terlalu menyedihkan lagi di hadapan kalian.aku akan melakukan yang terbaik semampuku, jadi kau pun harus begitu. oke?" jelas Ha Na, Gong Myung mengangguk tersenyum. kemudian ponsel Ha Na berdering. Ha Na mengangakatnya, ia diminta untuk segera kembali. Ha Na kemudian pamit pada Gong Myung kemudian pergi. Gong Myung melongo, ia melihat tas berisi tisu milik Ha Na. Gong Myung tertawa. "bukankah ia bilang tidak akan sembrono lagi?" kata Gong Myung, ia melihat tisue yang dipegangnya.. Gong Myung tersenyum.

di asrama...
Ki Bum melihat Dong Young di kamarnya, Ki Bum terkejut karena begitu banyak tisue berceceran di kamar Dong Young. sedangkan Dong Young tidur dengan selimut menutupi tubuh dan wajahnya. Ki Bum salah paham. saat itu Dong Young menangis. Ki Bum akhirnya mengerti kalau Dong Young menangis karena ia sudah putus dengan Ju Yeon.

Ha Na mendatangi bagian administrasi, mereka meminta pada Ha Na untuk mengirmkan silabus pelajarannya. sebenarnya Ha Na sudah mengirimkannya, namun bagian admin tidak sengaja menghapusnya. kemudian ponselnya berdering, ibunya menelpon mengabarkan kalau sewa rumahnya berakhir. dan sang ibu meminta bantuan uang pada Ha Na. "berapa banyak yang ibu butuhkan?... "apa?..."

"10 juta won?" tanya Jin Yi. Ha Na mengiyakan. Ha Na minta tolong pada Jin Yi untuk meminjamkan uang padanya untuk sewa rumah orang tuanya. namun Jin Yi juga tidak ada uang, ia berkata bahwa uangnya sudah dipakai pacarnya untuk modal usaha. Jin Yi berjanji bahwa ia akan minta tolong pada yang lainnya untuk meminjamkan uang. Ha Na berterimakasih karena Jin Yi mau membantunya. saat itu pak Kim dan prof Min Ji Wong mendengar pembicaraan mereka. pak Kim berjanji akan memberikan insentif pada Ha Na jika ia bisa membujuk prof Jin Jung Suk untuk mengikutkannya di kelas gabungan.

Ha Na, Jin Yi dan Ji Wong sedang minum bersama di kafe. Jin Yi menegur Ha Na bagaimana ia bisa tenang minum kopi, seharusnya ia merayu atau bahkan menangis di hadapan Jing Suk untuk mengizinkannya masuk kelas gabungan "tidak perlu. aku sudah berjanji tidak akan mengungkit soal kelas gabungan lagi. nama aslinya tidak akan terungkap jika bukan karena aku. aku semestinya tidak bertingkah seperti itu" jawab Ha Na. namun Jin Yi tidak memperdulikan itu, ia tetap saja meminta agar Ha Na menemui Jing Suk. merayu dan memberinya hadiah. Ha Na memilih pergi dari kafe itu. meninggalkan Jin Yi dan Min Ji Wong.

Ha Na berada di atap. ia kembali berbicara dengan penjawab otomatis di ponselnya. "haruskah aku membujuknya?" Ha Na kebingungan. kadang, ada yang harus kau lakukan meski tidak kau inginkan.... "begitukah? lalu apa aku harus melakukan segala cara seperti yang Jin Yi dan prof Min katakan?" tanya Ha Na sambil menghembuskan napas susah....

Jin Jung Suk terlihat berjalan keluar, pak Kim menghadangnya. ia bertanya apa Jing Suk mau keluar. Jing Suk menjawab bahwa ,ia mau menemui staffnya. kemudian berjalan keluar. pak Kim mengeluh, ia sebenarnya ingin membicarakan lagi tentang kelas gabungan.

di kantor Jin Jung Suk...
Jung Suk memberikan arahan pada staffnya, agar memperhatikan lagi komentar-komentar di websitenya. "pastikan kalian menjawab dengan tepat sesuai dengan kehendakku, jangan mengambil keputusan sendiri. kalian mengerti?" jelas Jung Suk pada staffnya. semua staffnya mengerti. kemudian Jung Suk menanyakan buku panduan kelas gabungan yang mereka siapkan, salah satu sstaffnya menjawab bahwa tinggal bahasan terakhir yang belum selesai. beberapa saat kemudian ada pengantar bunga yang masuk, ia menanyakan apakah profesor Jin Jung Suk ada, sebab paket untuknya. Jung Suk mendapat kiriman karangan bunga. ada pesan tertulis di kartunya.

yang terhormat, Profesor Jin. tolong lupakan yang terjadi terakhir kali dan ijinkan aku ikut dalam kelas gabungan. dengan ketulusan mendalam. Park Ha Na. 

Jung Suk melihat ada amplop lain yang terselip, ia membuka amplop itu, dan melihat ada uang di sana. Jung Suk geram....

Jin Gong Myung berada di jalan sambil membagikan tisue milik Ha Na. ia dengan semangat membagikan tisue tersebut. saat itu Jung Suk lewat, tanpa melihat wajah Jung Suk, Gong Myung juga membagikan tisue pada kakaknya. ketika sadar bahwa kakaknya melihatnya. Gong Myung terdiam. "apa yang kau lakukan? kenapa kau membagikan ini?" tanya kakaknya. Gong Myung berkata bukankah mereka berjanji untuk tidak mengenal satu sama lain. Gong Myung kemudian pergi dan masih meneruskan untuk membagikan tisue itu. Jung Suk tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan adiknya, ia kemudian berjalan dan mengambil tas berisi tisue yang dibawa Gong Myung tanpa menoleh. Gong Myung mengumpat... apa yang akan dilakukan Jin Jung Suk dengan tisue yang dbawanya? akankah ia mengizinkan Park Ha Na menjadi tutor di kelas gabungan?lanjut ke sinopsis Drinking Solo episode 3 part 2

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sinopsis Drinking Solo Episode 3 Part 1"

Post a Comment