Sinopsis Drinking Solo Episode 3 Part 2

Park Ha Na di terima menjadi tutor di Noryangjin dengan bayaran rendah... di Noryangjin ada tutor terbaik bernama Jin Jung Suk. sayangnya Jung Suk tidak menyukai Park Ha Na. ia tidak mengizinkan Ha Na bergabung dalam kelas gabungannya. dan Ha Na hanya mendapatkan 10 murid di kelasnya. untuk memperkenalkan Ha Na pada semua orang, Jin Yi teman Ha Na membuatkannya tisue promosi. sayangnya Ha Na meninggalkan tisue itu di tempat makan saat ia menraktir Gong Myung. akhirnya Gong Myung membagikan tisue itu di sinopsis Drinking Solo Eps 3 Part 1

Sinopsis Drinking Solo Episode 3 Part 2

Gong Myung di telpon Ki Bum... Gong Myung kaget mendapat kabar dari Ki Bum. akhirnya ia datang ke tempat dimana Dong Young sedang minum, Dong Young benar-benar frustasi karena ia putus dengan Ju Yeon. saat itu Dong Young memakai baju hijau hadiah dari Ju Yeon. Ki Bum menanyakan baju yang dipakainya, karena ia tak pernah melihatnya selama ini. Dong Young menjawab bahwa itu adalah hadiah perpisahan dari Ju Yeon. Dong Young kembali menangis mengingat Ju Yeon. Ki Bum berkata bahwa ia seharusnya tak melepas Ju Yeon jika masih sangat mencintai Ju Yeon. namun Dong Young berkata bahwa ia tidak ingin membebani Ju Yeon. Ki Bum berkata kalau begitu jangan membicarakan Ju Yeon. Dong Young berkata bahwa Ju Yeon lebih cantik dari gadis lain. perkataan Dong Young membuat Ki Bum kesal (Ki Bum tak tahu galaunya orang patah hati :p ) saat itu Gong Myung datang. Gong Myung menanyakan kebenaran berita putusnya Dong Young. mendengar nama Ju Yeon, Dong Young kembali menangis sambil memanggil nama Ju Yeon...

Jin Jung Suk keluar dari lift, pak Kim melihatnya.pak Kim langsung menyambutnya, ia ingin membicarakan mengenai kelas gabungan. "tidak bisakah kau mempertimbangkan menyertakan professor Park?" pertanyaan pak Kim membuat Jung Suk terdiam. pak Kim melanjutkan bicaranya, bahwa bergabung di kelas gabungan akan membuat nama prof Park akan populer di kalangan murid. Jun Suk bertanya dimana prof Park. ia ingin bertemu dengan Ha Na. ia meminta pada pak Kim agar menyampaikan pesannya pada Park Ha Na untuk menemuinya di atap... saat itu Ha Na sedng lewat. pak Kim bersyukur bisa langsung melihatnya. ia menyampaikan pesan Jung Suk untuk menemuinya di atap. "kelihatannya aku berhasil membujuknya" kata pak Kim senang. Ha Na tak menyangka jin Jung Suk ingin berbicara dengannya. pak Kim meminta Ha Na untuk segera menemui Jung Suk di atap... Ha Na bergegas pergi.



di atap ...
Jin Jung Suk sedang berdiri memanadang ke bawah. Ha Na mendekatinya, "kudengar kau ingin membicarakan sesuatu denganku." kata Ha Na dengan tersenyum.
"ada apa denganmu?" sahut Jung Suk, Ha Na tak mengerti maksud Jung Suk. ia melongo. Jung Suk kemudian memperlihatkan tas yang ia bawa. tas yang berisi tisue Ha Na, Jung Suk mengeluarkan semua tisue. Ha Na terkejut "kenapa kau meiliki ini..." pertanyaan Ha Na yang belum selesai dipotong pertanyaan Jung Suk

"bagaimana bisa kau membuat murid kita membagikan ini dan menomordukan kepentingan utama mereka? bagaimana bisa kau menyebut dirimu sendiri seorang tutor? kau tidak layak untuk profesi ini." tandas Jung Suk.
"bukan begitu. aku meninggalkan ini di restoran dan..." Ha Na mencoba menjelaskan, namun Jung Suk mengeluarkan kartu ucapan dari dalam jasnya. "lalu apa ini?" tanya Jung Suk. Ha Na tak mengerti.
"kau bilang kau ingin menunjukkan padaku betapa menyesalnya dirimu. ini pasti dirimu yang sesungguhnya. kau melakukan apa pun yang diperukan untuk meluluhkanku tentang kelas gabungan" tuduh  Jung Suk. namun Ha Na tidak mengerti maksud ucapan Jung Suk.

"aku membenci orang-orang sepertimu, yang melakukan segalanya untuk mencapai tujuan mereka. aku harus mengatakan bahwa kau jauh lebih buruk dari perkiraanku." ucap Jung Suk kasar, ia lalu meninggalkan Ha Na. sedangkan Ha Na tertegun, ia memang tahu bahwa itu tisunya. tapi kartu ucapan itu, ia tidak tahu... "siapa yang melakukan ini?" Ha Na bertanya-tanya.

"kau melakukan itu?" Jin Yi bertanya pada Min Ji Wong.
"ya, aku mengirim buket bunga untuknya. kau memesan tisu promosi untuk membantunya, jadi aku memikirkan yang mungkin dapat kulakukan. ini berarti bukan kau yang telah mengubah pikirannya, pak Kim. pasti karena pemberianku. prof Jin berubah pikiran setelah menerima hadiahku." ucap Min Ji Wong bangga. semua tersenyum. Pak Kim memuji langkah yang diambil oleh Min Ji Wong. mereka semua bahagia.

saat itu Ha Na masuk ke kantor dengan perasaan lesu. ketiganya memberi ucapan selamat pada Ha Na. Jin Yi menanyakan apakah akhirnya ia masuk di kelas gabungan bersamanya. sedangkan prof Min meminta traktir. ia bercerita bahwa ia yang mengirim buket bunga atas nama Park Ha Na. "dia mengubah pikirannya karena tergerak oleh hadiah itu." kata prof Min. akhirnya Ha Na tahu yang dimaksud oleh Jin Jung Suk. Ha Na memberikan kartu itu pada prof Min. Prof Min bertanya kenapa kartu itu bisa ada di Ha Na. dan mereka pun mengerti jika sebenarnya Jin Jung Suk memanggilnya karena menolak hadiah, bukan setuju untuk mengajaknya di kelas gabungan. pak Kim kesal, padahal ia membujuk sendiri prof Jin, (sebagai kepala akademi, pak Kim berasa tidak ada artinya dibandingan Jung Suk. hehehe :p ). Ha Na meminta kepada ketiganya agar tidak melakukan apapun lagi demi dirinya. ia mengerti jika semuanya sudah mencoba yang terbaik untuk membantunya. namun bantuan itu malah membuatnya semakin jelek di mata Jin Jung Suk. Ha Na pun pergi...

Ki Bum, Dong Young dan Gong Myung masih berada di tempat mereka biasa minum. Do Young masih bersedih. Dong Young meminta temannya memegang ponselnya, ia takut jika nanti ia mabuk bisa saja secara tak sadar ia menghubungi Ju Yeon. Ki Bum melihat ponsel Dong Young. ia mengolok Dong Young karena ponselnya sangat ketinggalan jaman. namun Dong Young tidak menghiraukan, ia juga menyerahkan dompetnya. ia khawatir jika saat mabuk ia nanti naik taksi dan menuju ke rumah Ju Yeon. Ki Bum yang memang berasal dari keluarga berada melihat dompet lusuh milik Dong Young, ia juga mengolok dompet itu. Ki Bum melihat uang Dong Young, bagaimana mungkin ia akan naik taksi menemui Ju Yeon, sedangkan uangnya saja tak cukup untuk membayar tarif dasar taksi.

di kantor....
Ha Na berbisik pada Jin Yi, ia mengucapkan terimakasih karena Jin Yi mau membantunya untuk menanyakan pada orang-orang terkait uang yang ia butuhkan untuk membayar sewa rumah. kemudian Ha Na pamit pulang pada Jin Yi dan prof Min. Prof Min Ji Wong mengajak Ha Na untuk makan sesuatu, ia yang akan mentraktir, namun Ha Na menolak. ia berkata bahwa ia tidak memiliki selera makan. kemudian Ha na pergi sambil menjinjing tas berisi tisue. di pintu ia berpapasan dengan pak Kim. Ha Na juga berpamitan pada pak Kim. "dia tampak sangat terpukul" kata pak Kim pada Jin Yi dan Ji Wong. Jin Yi memaklumi, karena Ha Na tidak bisa ikut dalam kelas gabungan.

ketiganya berniat untuk membujuk lagi Jin Jung Suk, "haruskah kita minum bersama profesor Jin untuk membujuknya agar berubah pikiran?" tukas Jin Yi... pak Kim setuju dengan ide Jin Yi. saat profesor Jin Jung Suk keluar, semua mengerubutinya. mereka mengajak Jin Jung Suk untuk minum bersama. namun, Jung Suk tidak suka dengan acara minum bersama, ia lebih suka menikmati waktu dan minuman sendiri. ia tidak minum bersama rekan. Jin Yi tetap meminta agar Jung Suk meluangkan waktu sekali saja untuk mereka minum bersama. namun Jung Suk bersikukuh dengan keputusannya. ia pergi.
"bahkan kecantikanku pun tidak bisa merubah keputusannya" kata Jin Yi, ia tersinggung. harga dirinya serasa hancur. pak Kim dan Ji Wong tertawa, Jin Yi pamit pergi. namun pak Kim tetap mengajak untuk minum bersama.

Ki Bum, Dong Young dan Gong Myung berjalan bersama. "hey apa kau baik-baik saja?" tanya Gong Myung pada Dong Young. Dong Young berkata bahwa kemanapun ia melihat ia teringat pada Ju Yeon. ia melihat ke kafe dimana Ju Yeon suka kopi mocha dengan krim, ia menunjuk ke restoran China. ia hafal makanan yang selalu dipesan Ju Yeon. ia melihat ke motel... mendengar kata motel, Ki Bum langsung menyahut apa yang mereka lakukan di motel. (hm,,, Ki Bum ckckck). Dong Young bertanya kenapa Ki Bum ingin tau. akhirnya Dong Young penasaran apakah Ju Yeon mengirimkan pesan untuknya. Dong Young meminta Ki Bum untuk memeriksa ponselnya. "mana mungkin? itu mustahil" sahut Ki Bum. namun Gong Myung meminta Ki Bum untuk memeriksa saja. saat Ki Bum mencari ponsel Dong Young ia tak bisa menemukannya. ternyata ia tak membawa ponsel maupun dompet Dong Young.


ketiganya kembali ke tempat mereka minum. Gong Myung bertanya pada pemilik kedai tentang dompet dan ponsel Dong Young. pemilik kedai menjawab bahwa ia tak melihatnya.  "ponsel dan dompet yang ketinggalan jaman, mana mungkin ada yang mencuri" seloroh Ki Bum. Gong Myung berkata mungkin ponsel dan dompetnya ketinggalan di kamar mandi, ia akan mencarinya. Gong Myung kemudian ke kamar mandi. sedangkan Ki Bum dan Dong Young menunggu. "siapa memangnya yang akan mencuri sampah seperti itu? benar kan?" kata Ki Bum tak berperasaan.. dan pastinya Dong Young yang kehilangan dompet dan ponselnya semakin marah mendengar komentar dari Ki Bum.

Dong Young menyeret Ki Bum keluar dari kedai. Ki Bum berteriak pada Dong Young untuk melepaskannya. ia berkata bahwa akan membelikan ponsel yang baru. Dong Young menjawab bahwa bukan itu masalahnya. yang ia permasalahkan adalah bagaimana kalau Ju Yeon menelponnya, dan Ju Yeon akan menganggap kalau ia mengabaikan telponnya. Ki Bum Menjawab bahwa itu harapan palsu. "Ju Yeon tidak akan pernah menelponmu lagi." kata Ki Bum. Ki Bum mencoba menjelaskan pada Dong Young kalau Ju Yeon tidak akan menghubunginya lagi, ia pasti sudah menemukan laki-laki lain. namun Dong Young tidak terima dengan penjelasan Ki Bum. ia menjambak rambut Ki Bum. keduanya kemudian saling menjambak rambut (kayak pertengkaran cewek jadinya, hehehe :D )

kedua laki-laki itu masih saling menjambak bahakan saat Gong Myung datang. Gong Myung mencoba memisahkan mereka. namun Gong Myung terjatuh, ia mencoba memisahkan mereka lagi. sayangnya usahanya malah membuatnya menjadi korban penjambakan. kedua temannya malah menjambak rambutnya. Gong Myung pun menjambak rambut Ki Bum dan Dong Young. (ketawa ngakak mulu liat scene ini, nulis ini pun sambil ketawa). ketiganya tidak mau saling melepaskan. mereka menghitung sampai tiga untuk melepaskan. namun sampai pada hitungan ketiga, tidak ada yang mau melepaskan terlebih dahulu.

Jin Yi dan Ji Wong berterimakasih pada pak Kim karena telah mentraktir mereka makan. ketiganya berada di jalan. "kemana kita sebaiknya pergi sekarang?" tanya Ji Wong. pak Kim berkata terserah, mereka bisa kemana saja. pak Kim masih kecewa dengan Prof Jin Jung Suk. Jin Yi pun menyahut bahwa ia juga kecewa. kenapa mereka tidak bisa membicarakannya sambil minum-minum. "apa dia tidak suka minum?" pak Kim betanya-tanya...

saat itu Jung Suk sedang minum sendirian di tempat favoritnya. dan seperti biasa, Jung Suk selalu memotret menu makanannya terlebih dahulu. saat memotret, tiba-tiba ada jari yang menghalangi. itu adalah jari pak Kim, Jung Suk terkejut melihat pak Kim, Jin Yi dan Ji Wong ada di sana. ketiganya senang akhirnya menemukan Jung Suk. "kau tampak sangat kesepian, minumlah dengan kami" kata Jin Yi.
"apa yang kau lakukan? aku lebih suka minum sendiri" jawab Jin Jung Suk. "lebih baik minum dengan orang lain" ucap pak Kim. pak Kim kemudian berkata bahwa itu akan menjadi pesta penyambutan untuk profesor Jin sekaligus makan malam tim kelas gabungan. Jung Suk menolak, ia hendak pergi. namun mereka menghalangi jalan Jung Suk. Jin Yi menahan tas Jung Suk. mereka memaksa Jung Suk untuk duduk... akhirnya keempat orang itu duduk.

tiga cowok yang tadinya saling menjambak akhirnya terduduk capek. Ki Bum memberikan ponselnya dengan kesal pada Dong Young. ia meminta Dong Young menghubungi Ju Yeon. "jika dia tidak menghubungimu, kau mati" Ki Bum memperingatkan.... Dong Young menerima ponsel Ki Bum, ia kemudian menelpon Ju Yeon. dan ternyata Ju Yeon tidak menghubunginya...
"lihat kan, sudah kubilang, dia tidak menghubungimu. kau mati" kata Ki Bum sadis. Dong Young menangis. Gong Myung mencoba melerai keduanya. "sekarang kau tidak punya pacar, fokuslah ke pelajaranmu" pesan Gong Myung. Dong Young bercita-cita untuk menikahi Ju Yeon setelah lulus ujian PNS... kedua sahabatnya menghiburnya. Ki Bum berjanji akan membelikan ponsel dan dompet baru untuk Dong Young. "bisakah kau membeliakanku Ju Yeon juga? aku rasa aku tak bisa melupakannya" kata Dong Young, ia kemudian menangis lagi. .. ujung-ujungnya ketiganya malah menangis melihat Dong Yeong yang nangis tak henti-henti.... (aneh)

di restoran....
Jin Jung Suk dibujuk oleh tiga orang agar mengizinkan Ha Na masuk ke kelas gabungan. mereka menceritakan Ha Na yang sebagai tulang punggung keluarga, karena keluarganya bangkrut, jadi Ha Na harus menghidup kuliahnya sendiri juga keluarganya. dan dia sekarang membutuhkan uang 10 juta won untuk membayar uang sewa... ketiganya benar-benar berusaha untuk membantu Ha Na. sedangkan Jung Suk merasa kesal. ia tidak mau mendengar jalan hidup orang lain. Jung Suk bertanya apa ada alasan kenapa ia harus menerima Ha Na di kelas gabungan. apakah ia bekerja untuk amal.

Ji Wong mengambil kartu ucapan dari dalam tasnya..
"aku bahkan pergi ke pusat perbelanjaan meski jadwalku sangat sibuk." kata profesor Min Ji Wong. akhirnya Jung Suk tau kalau yang mengirimkan buket bunga padanya bukanlah Ha Na, Jung Suk merasa tak enak. ketiga orang di sampingnya mulai membujuk Jung Suk lagi agar menerima Ha Na. Jung Suk kemudian pergi, ketiga orang ikut berdiri, mereka bertanya Jung Suk mau kemana. Jung Suk bilang ia mau ke toilet.
"jangan melarikan diri. kami menahan tas dan jasmu" pesan pak Kim.


pak Kim mengeluhkan sikap Jung Suk yang masih berkeras tidak mau menerima Ha Na. Ji Wong ingin menyerah saja, ia takut dengan Jung Suk, ia terlihat marah kata Ji Wong. pak Kim berkata bahwa ia lebih takut dengan mertuanya yang selalu menuntut pendapatan lebih.

"untuk menyesuaikan pengeluaran demi merekrut profesor Jin, kita harus menggunakan tutor dengan bayaran murah seperti profesor Park. saat profesor Jin kembali, kita harus membujuknya, tidak peduli bagaimana pun caranya" ucap pak Kim, ketiganya kemudian bersulang.

sementara di toilet, Jung Suk mencuci tangannya. ia bergumam sendirian, kenapa si No Geu Rae (panggilan Jung Suk untuk Ha Na) tidak menjelaskan kepadanya kalau bukan dia yang melakukannya. "dia membuatku terlihat buruk. dan kenapa juga, apa yang sudah dia lakukan pada orang-orang itu? kenapa mereka berusaha keras membantunya? dia sangat mengganggu" keluh Jung Suk.

dan di meja makan...
ketiganya masih asik bercanda, saat itu jin Yi tidak sengaja melihat alat Jung Suk. alat untuk mendeteksi kadar alkohol dalam darah. pak Kim mengambil alat itu, ia meniupnya dan kemudian terlihat bahwa kadar alkohonya 0, 15% pak Kim bertanya-tanya apakah itu sangat tinggi. dan prof Min Ji Wong yang hari itu membawa handie talkie kemana-mana melapor pada Detektif Lee. bahwa ia menangkap pengemudi yang sedang mabuk... pak Kim ikut-ikutan melapor pada detektif Lee, keduanya berebut handie talkie... kejadian itu membuat Jin Yi meminta keduanya berhenti, saat itu Jin Yi sedang memegang gelasnya. perebutan handie talkie tidak sengaja membuat minuman di gelasnya tumpah mengenai bajunya. belahan dadanya agak terlihat karena bajunya yang basah. pak Kim dan Ji Wong melihat ke arah Jin Yi. Jin Yi bertanya pada pak Kim dan Ji Wong "apa yang kau lihat?" keduanya mengelak.

"pak Kim, ini pelecehan seksual." kata Jin Yi. pak Kim dan Ji Wong terkejut, "ini bukan pelecehan seksual" kata pak Kim. saat itu Jung Suk kembali dari toilet, ia melihat kejadian itu. Jung Suk bertanya-tanya apa yang sebenarnya mereka lakukan. itu menjijikkan katanya....

di jalanan...
Ha Na sedang membagikan tisue. ia bersemangat dan memamerkan senyumnya. saat ia melihat ada yang menjatuhkan tisue yang ia bagikan, Ha Na berjalan hendak mengambil tisue itu. namun seseorang menginjak tisue itu. Ha Na kemudian mengambil tisue tersebut dan menghembuskan napas lelah. ia kemudian masuk ke sebuah minimart dan membeli minuman kaleng.

aku minum sendirian, jadi aku dapat merelakan kelrasnya hari yang kulalui.... di hari yang begitu berat sulit untuk minum dengan orang lain...
itu seperti mantera yang akan menghibur dirimu sendiri.. itu sebabnya aku minum sendirian lagi hari ini.

sedangkan di restoran tempat pak Kim dan yang lainnya sedang minum, seperti biasa jika sudah pukul 10 malam maka prof Min Ji Wong pamit pulang. namun Yin Ji dan pak Kim memegangi Ji Wong....

sementara di asrama, Ki Bum mengantarkan Dong Young ke kamarnya. Ki Bum melihat foto kebersamaan Dong Young dengan Ju Yeon.. Ki Bum akhirnya minum sendirian di kamar Dong Young...

Ha Na kembali bersemangat membagikan tisue promosinya.
"aku adalah bintang baru dalam bahasa korea. kelas bahasa korea Park Ha Na. datang dan ikuti kelasku untuk ujian PNS kalian" kata Ha Na antusias....
saat itu Gong Myung lewat, Ha Na juga memberikan dia tisue, saat tahu Gong Myung ada di depannya. Ha Na terkejut. Gog Myung menawarkan bantuan, namun Ha na menolak, Gong Myung sudah membagikan tisuenya tadi pagi. "jangan lakukan lagi" pinta Ha Na. Gong Myung bertanya kenapa.


"apakah profesor Jin mengatakan sesuatu?" tanya Gong Myung. Ha Na menjawab bahwa ia merasa buruk, ia tak ingin Gong Myung menghabiskan waktu untuk membantunya. sebaiknya ia belajar. Gong Myung menjawab bahwa ia memang tak suka belajar. Ha Na menegur Gong Myung, sebaiknya ia pulang belajar dengan keras. Ha Na berharap Gong Myung lulus ujian dan menjadi pejabat pemerintahan. kemudian Ha Na pamit untuk membagikan tisue nya lagi. Gong Myung melihata Ha Na yang begitu semangat membagikan tisuenya... mungkin akhirnya ia bertekad untuk belajar...

Jung Suk berada di  dalam mobil, ponselnya berbunyi. pak Kim menelponnya, pak Kim bertanya dimana ia sekarang. "diperjalanan pulang" jawab Jung Suk. Pak Kim terkejut, pak Kim berbicara mengenai tas dan jas Jung Suk... Jung Suk menjawab bahwa besok ia akan mengambilnya. pak Kim hendak menjawab namun Jung Suk buru-buru mematikan ponselnya. mobil Jung Suk berhenti tepat di depan lampu merah. Jung Suk melihat ke jalan, ia terkejut "apa yang ia lakukan?" tanyanya....

Gong Myung sedang memutar rekaman video pembelajaran Ha Na. Jung Suk datang dan bertanya apa yang adiknya lakukan. Gong Myung menjawab bahwa ia sedang belajar. melihat Ha Na di video tersebut, Jung Suk merasa ilfil. ia berkata bahwa ia akan menemukan tutor yang lebih cocok untuk Gong Myung. Jung Suk mengatakan kalau Ha Na tidak cocok menjadi tutor, ia hanya pengajar dari daerah pinggiran dan dia bukan lulusan dari uneversitas ternama., namun Gong Myung tidak mau, baginya Ha Na lebih baik daripada Jung Suk (nah loooo...)

"apa yang bisa dipelajari darinya?" tanya Jung Suk
"memangnya apa yang bisa ku pelajari darimu. kau seharusnya bicara pada dirimu sendiri, apakah aku layak untuk mengajar? kau menatap dunia dengan begitu banyak prasangka. sebagai contoh caramu memperlakukanku" jelas Gong Myung yang kemudian menirukan gaya bicara Jung Suk saat mengatainya... Jung Suk tidak percaya adiknya lebih memilih Ha Na daripada dirinya.

"setidaknya dia memiliki ketulusan. bagiku dia seribu kali lebih baik darimu." Gong Myung menyanjung Ha Na. Sung Juk bertanya bukankah Gong Myung baru mengikuti kelas Ha Na baru sekali, bagaimana ia tahu bahwa Ha Na tulus... Sung Juk juga menanyakan kenapa Gong Myung mau membagikan tisue saat Ha Na meminta bantuannya. Gong Myung menjawab bahwa ia sukarela membantunya, Ha Na sudah memperingatkannya. "kau tidak bicara apa-apa kan padanya?" tanya Gong Myung memastikan...

Sung Juk masuk ke kamarnya, ia merasa tidak enak pada Ha Na. "sama seperti kiriman bunga itu, kenapa dia tidak menjelaskannya padaku?" kata Jung Suk, ia teringat saat mobilnya berhenti saat lampu merah. ternyata saat itu Jung Suk melihat Ha Na membagikan tisue promosinya... kemudian Jung Suk melepas dasinya bersiap untuk mandi...

seusai mandi, Jung Suk pergi ke ruang tengah, ia melihat adiknya yang sudah terlelap tidur di kursi. "astaga, kau belajar dengan keras. bagaimana kau bisa tidur? hei apa kau benar-benar tidur?"  Jung Suk melihat adiknya. namun si adik sudah tidak mendengar apa-apa. yang terdengar olehnya sekarang adalah suara dari video pembelajaran Ha Na yang menjelaskan tentang huruf vokal dan konsonan. Jung Suk melihat video itu... ia hendak mematikan namun tidak ia lakukan...

sementara di jalanan, Ha Na kecapekan membagikan tisue nya. ia duduk sejenak. saat itu ponselnya berdering. ketika Ha Na melihatnya dan melihat nama profesor Jin di ponselnya, Ha Na bergumam. "apa yang ia inginkan?" Ha Na mengangkat telpon Jung Suk
"ada apa kau telpon?" tanya Ha Na dengan enggan...
"apa kau percaya diri bahwa kau bisa bekerja dengan baik di kelas gabungan?" kata Jung Suk
Ha Na terkejut "apa?" tanyanya
"aku bertanya apa kau yakin tidak akan menghancurkan reputasiku?" jawab Jung Suk. akhirnya Ha Na mengerti maksud Jung Suk. Ha Na terlonjak bahagia....
"tentu saja, aku akan melakukan yang terbaik" sahut Ha Na senang. ia berdiri melihat poster Jung Suk yang ada di sana
"melakukan yang terbaik adalah anugerah. kau harus kerja keras." ucap Jung Suk. ia kemudian menjelaskan kalau ia akan memberikan waktu 2 bulan untuk masa percobaan, jika Ha Na tidak sesuai dengan standartnya, maka Ha Na harus keluar. Ha Na berterimakasih. ia menundukkan badan di depan poster Jung Suk berulang-ulang. Jung Suk mematikan telponnya....

sedang Ha Na masih berteriak kegirangan... ia memeluk poster Jung Suk "ini hari yang baik untukku" katanya senang.... lanjut ke sinopsis Drinking Solo eps 4 part 1

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sinopsis Drinking Solo Episode 3 Part 2"

Post a Comment